47 ◕ Expectation (🇲🇨 Vers)

275 38 6
                                    

Seminggu sudah Sehun dan Kris tinggal di lingkungan itu. Namun keduanya tidak keluar, kecuali Kris keluar dengan mobilnya ke kantor dan Sehun keluar dengan Kris untuk makan malam di luar. Kyuhyun menyalahkan Kris yang menurunkan sikap antisosialnya pada Sehun.

Hari itu, tidak ada Tao dirumah, hanya ada Sehun, Yoona –maid- dan paman Shin –penjaga- dirumah megah itu.
Sehun tidak berani main ke halaman belakang karna ada kolam disana. Jadilah ia hanya diam di depan televisi. Namun karna bosan, ia bergerak keluar dan berpamitan dengan paman Shin bahwa ia akan main ke taman.

Sehun berjalan seorang diri. Hanya memakai jam khusus anak kecil yang dipasangkan GPS. Ia berjalan menuju taman. Ia memilih taman paling jauh dari rumahnya namun dekat dengan sungai Han.

Sesampainya disana, ia melihat banyak anak-anak main pasir, berlarian, memanjat pohon, dan sebagainya. Sehun hanya menatap mereka tanpa ingin berbaur.

Ia memilih untuk duduk pada sebuah kursi panjang dan menatap hamparan sungai yang tenang. Angin berhembus dengan tenang menerbangkan helai rambutnya.

“Kau disini?”

Sehun menengadah. Ia melihat pria dengan kaca mata hitam dan masker menghampirinya lagi.

“Ahjusshi—

Suaranya menghilang saat ia melihat gundukan besar diperut orang itu. Ia menunjuknya. “Kau hamil?” tanyanya yang dijawab anggukkan.

“Kemarin tidak besar?” tanya Sehun. “Apa perutmu sebesar ini dalam waktu seminggu?” tanya Sehun yang mendapat hadiah jitakkan dari pria itu.

“Sembarangan! Kemarin aku memakai jaket kebesaran! Lupa?!”

“Oh… okay. Santai saja dong”

Pria itu duduk didekat Sehun dan sama-sama menatap hamparan sungai yang tenang.

“Kau memakai masker dan kupluk sweater, untuk menutupi wajahmu?”

“Ya”

“Kenapa? karna kau pria yang dapat hamil?”

Pria itu tampak memiringkan kepalanya. “Berapa usiamu? Tujuh? Delapan?” tanyanya yang Sehun jawab dengan menunjukkan satu telapak tangannya.

“Lima?!!”

“Kenapa kau terdengar terkejut—

“Kau berusia lima tahun tapi sudah sepintar ini?”

“Oh, jelas! Wu Shixun!” ucap Sehun sombong dan membenarkan kerah kemejanya dengan gaya.

“Wu… Shixun?”

“Hm. Kenapa? Susah ya? Haha. Tidak akan ku beritahu nama Korea ku! Wlek!!”

Sehun berdiri dan berlari meninggalkan orang itu yang kini memijat pelipisnya sebab rasa sakit yang kini terngiang pada kepalanya.

“Wu…”

Chanyeol memejamkan matanya. Menghipnotis dirinya sendiri untuk behenti memikirkan hal yang sukar dipikirkan olehnya.

“I give up, it hurts… ugh”





















.

.

.

.

.

.

.

.

.


















Krisyeol; The Immutable TruthWhere stories live. Discover now