32 ◕ I can't Give Up (🇮🇩 Vers)

258 53 13
                                    

Kris menghisap lintingan tembakau yang diapit oleh jari telunjuk dan jari tengahnya. Ia tengah duduk sendirian di bangku taman halaman belakang rumah Suho.

Sehun diajak pergi kerumah neneknya Jongin yang berada di Daegu. Kris tidak ikut karna ia pikir putranya ingin pergi berlibur menikmati waktu sendiri.

Ia menatap langit malam yang gelap. Lalu tersenyum tipis ketika wajah Chanyeol kembali muncul dengan jelas dibalik ingatannya.

Ia mengusap wajahnya lalu tertawa kecil. Merasa gila karna masih saja tenggelam dalam ingatan masa lalunya.

Ia bangkit berdiri dan beranjak menuju mobil yang terparkir di parkiran depan. Ia mengecek jam tangannya yang menunjuk angka sembilan sebelum kemudian ia mengendarai mobilnya menuju sebuah bar.
   
  
  
  
  

  
Suara musik menghentak membuat kepala Kris bergerak menganggguk menikmati musiknya. Membuat sakit kepala, namun untuk malam itu saja ia ingin berpesta hingga teler dan tidak mengingat apapun.

Ia melangkah menuju meja bar dan duduk pada salah satu kursi putar disana. Ia menyalakan rokoknya lagi dan menghisapnya dengan dalam, ia menghembuskan asapnya melalui hidungnya.

“Pesan apa?”

“Absinth”

Beberapa pria menoleh terkejut, begitu juga dengan bartender yang menatap Kris tidak percaya. Kris menatapnya.

“Kalian tidak menjualnya?”

“Tentu tidak. Itu adalah minuman dengan kadar alkohol 90%. Kami bisa dipenjara jika menjualnya” ucap bartender pria itu dengan ketus.

Kris tersenyum tipis, “Baik. Berikan aku Rum” ucap Kris, mengucapkan salah satu jenis minuman yang membuat bartender itu menghela nafas.

“Jika anda ingin bunuh diri, jangan melakukannya dsini”

“Kalian tidak punya Rum?”

“Tuan. Rum memiliki kadar alkohol 75%. Batas yang ditetapkan pemerintah hanya 50%”

“Baik, berikan aku itu”

Bartender itu segera membuatkan Kris minuman dengan kadar alkohol 50 persen. Ia memberikannya dihadapan Kris yang langsung menenggaknya hingga habis setengahnya.

“Kau benar-benar datang untuk mati?”

“Maybe”

“Punya kekasih?”

Kris tidak menjawab. Bartender itu kemudian tertawa, “Benar juga. Kau mungkin datang kesini karna inggin melupakan kekasihmu”

Kris menyeringai. Melupakan? Tidak sama sekali. Justru ketika ia minum, otaknya akan semakin kuat dan memorinya berlomba untuk memunculkan kenangan bersama Chanyeol dulu.

“Siapa namamu, tuan?”

“Why”

“Aku baru melihatmu datang. Kau sepertinya bukan pelanggan disini. Siapa namamu?”

Kris menatap bartender itu lalu menghisap batang rokoknya. “Kris Wu”

“Heum.. Kenalkan, namaku Kyungsoo”

Kris menyunggingkan senyuman tipisnya lalu meneguk habis minumannya. Kyungsoo tersenyum tipis. Ia mengambilkan minuman lagi untuk Kris, kali ini dengan kadar alkohol yang lebih sedikit.

“Apa kisah cintamu berakhir menyedihkan?” tanyanya lalu memanjat meja dan duduk disisi Kris. Kris menatapnya dengan tatapan tanya, Kyungsoo tertawa.

“Jangan khawatir. Bar ini milik suamiku” ucapnya sedikit sombong. Ia duduk disisi Kris lalu merebut rokok dari tangan Kris dan mematikannya dengan menginjaknya.

Krisyeol; The Immutable TruthWhere stories live. Discover now