21 ◕ Whoever You Are (🇮🇩 vers)

311 58 37
                                    

“J-joohyuk, apa yang terjadi dengan kepalamu?”

Chanyeol berlari menghampiri Joohyuk yang duduk didepan pintu apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chanyeol berlari menghampiri Joohyuk yang duduk didepan pintu apartemennya. Ia mengusap kepala Joohyuk yang dipenuhi darah, “R-Rumah sakit”

Chanyeol bergerak mengeluarkan smartphonenya dari tas yang dipakainya namun Joohyuk mencegahnya. Ia menggenggam tangan Chanyeol dan menatap Chanyeol dengan mata berairnya. Wajahnya berdarah karna darah dari pelipisnya mengalir jatuh.

Joohyuk dengan putus asa menarik Chanyeol mendekat dan menghambur dalam pelukkannya. Ia memejamkan matanya.

Dalam pelukkan Chanyeol, semua masalahnya seolah lenyap, bahkan rasa sakit tak dapat dirasakannya. Semuanya menghilang dan yang ada hanya hasrat ingin terus merengkuh tubuh tinggi semampai orang yang dicintainya ini.

“Kau bisa kehilangan banyak darah, aku harus—

Joohyuk semakin mengeratkan pelukkannya pada Chanyeol. Ia bahkan tidak membiarkan ada jarak sedikitpun antara dirinya dengan Chanyeol. ia memeluknya dengan erat,

“Jangan bergerak..”

“Joohyuk—

“Kenapa, kenapa hidupku tidak pernah berjalan seperti yang ku mau?”

“Semua yang ku inginkan selalu menjauh dari kenyataan.. semua yang ku impikan selalu hancur dihantam kenyataan. Aku hanya ingin bahagia, aku hanya ingin melakukan apapun yang ku inginkan”

Chanyeol terdiam. Ia membalas pelukan Joohyuk. Ia mengusap punggung belakang Joohyuk dengan maksud menenangkan.

“Ini menyakitkan, Chanyeol hyung…”

Chanyeol mengangguk. Sejujurnya ia pun bingung harus bagaimana merespon Joohyuk. Karna Joohyuk dan Chanyeol sama-sama tahu bahwa Chanyeol menjadi salah satu hal yang diinginkan oleh Joohyuk namun tak dapat menjadi kenyataan.

“Aku hanya ingin bahagia—

“Kau bisa bahagia, Hyuk.. Jangan mencarinya, kau harus merasakannya—

“Tidak bisa!! Aku bahagia setiap kali aku berada di depan kamera tapi abeoji tidak mengizinkanku!! Aku senang bersama umma tapi umma menolak bertemu denganku!!” Joohyuk berteriak keras. Seluruh koridor bergemakan suaranya.

“Aku tidak dapat merasakan apapun, hyung…”

Chanyeol mengeratkan pelukkannya. Matanya berkaca. Suara Joohyuk terdengar begitu putus asa. Nafasnya memburu dan berat. Chanyeol kasihan dengannya, ia bersimpatik pada pria yang berada dalam pelukkannya.

“Tolong buat semuanya berhenti, hyung…”

Chanyeol mengerutkan keningnya. Joohyuk mencengkram lengan atas Chanyeol, memohon..

“Tolong biarkan aku berada disisimu malam ini, hyung.. hanya malam ini”

Lensa mata Chanyeol bergetar, pandangannya berpendar namun kemudian ia mengangguk setuju. “Ayo, ku bantu kau berdiri” ucapnya dengan suara lembut,

Krisyeol; The Immutable TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang