42 ◕ Secret pt A (🇲🇨 Vers)

150 34 1
                                    

“Sejak aku bertemu denganmu, hanya kau.. Hanya kau yang berada dalam hatiku”

Joohyuk menangkup wajah Chanyeol dan mengikis jarak mereka. Chanyeol panik. Setelah jarak mereka hanya tinggal beberapa inchi, Chanyeol menolehkan wajahnya.

Namun hal itu rupanya salah, karna Joohyuk tetap mengecup pipinya bahkan mengecup daun telinganya. Dan membisikkan kata yang membuat Chanyeol tidak dapat tidur dengan nyenyak setelahnya.

“Berapa kalipun kau menolakku seperti ini, kau harus tahu.. Pada akhirnya kau akan menjadi milikku”

Chanyeol menoleh kaget dengan ultimatum itu. Ia menatap Joohyuk dengan mata bulatnya. Joohyuk tersenyum tipis.

“!!!”

Chanyeol menoleh kaget saat tubuhnya ditarik kebelakang. Ia menatap Kris, kekasihnya kini berada disisinya dan menatap Joohyuk dengan tajam.

Joohyuk tersenyum tipis, “Hai Kris” ucapnya dengan senyuman yang tampak meremehkan Kris. Kris menghela nafasnya.

“Jangan lewati batas”

Joohyuk tertawa. Ia mendekati Chanyeol yang menatapnya dengan lekat, ia tersenyum tipis. “Untukmu, aku akan menemukanmu dimanapun kau berada. Jadi lari ataupun menghilang tidak ada gunanya, Hyung”
  
  
  
  
     
 

  
 
 
  

   
  
  
 
  
  
 
 
Joohyuk tersenyum. Ia menunduk untuk mengecup perut buncit Chanyeol yang tampak lebih besar dari seharusnya, mengingat ada dua janin yang hidup didalam sana.

Chanyeol sedang membaca sebuah majalah kehamilan. Ia tidak terganggu dengan tindakkan yang Joohyuk lakukan.

 
“Baby”

Chanyeol menoleh kearah jendela kamarnya. Ia tersenyum menatap Wu sunbae duduk pada kusen jendela yang sedang terbuka.
  

“Berapa usia kandungan babybear?”

“Enam” gerak bibir Chanyeol tanpa bicara. Ia tersenyum bangga ketika lelaki dalam peglihatannya itu terkejut.
 

“Wow! Benar kataku. Kau kuat”
  

“Babe”

Chanyeol menoleh menatap Joohyuk. Ia tersenyum kikuk sementara Joohyuk menyiritkan alisnya, “Apa yang kau lihat?”

“Langit.. cerah” jawab Chanyeol dengan terbata. Joohyuk menatapnya curiga. Ia baru akan bicara, namun Chanyeol lebih dulu memotongnya.

“Ice cream juseyo~”

Joohyuk tertawa kecil. “Fine fine.. tunggu sebentar ya peaches~” ucap Joohyuk sambil mencium perut Chanyeol dan berlalu meninggalkan kamar.

Chanyeol buru-buru kembali menatap Wu sunbaenim. Ia menatapnya lalu bergerak turun dari ranjang dan berjalan ke balkon kamarnya.

  
“Wae, baby?”
  

Chanyeol bersandar pada bahu tegap itu. namun berdirinya menghadap pintu kamar agar tau jika sewaktu-waktu Joohyuk datang.

Mungkin tiga bulan hidup dengan bermain bersama sosok dibawah alam sadarnya membuat Chanyeol menjadi ahli untuk semakin tenggelam dalam dunia khayalannya.

Menyentuh tangan sunbaenya, menggenggamnya, jatuh kedalam pelukannya, menikmati ciuman pada bibir maupun kecupan ringan pada pelipisnya, bersandar pada dadanya, bersandar pada punggungnya atau bahunya, Chanyeol dapat melakukan semua itu hanya dengan membayangkannya.

Krisyeol; The Immutable TruthOn viuen les histories. Descobreix ara