Dua belas

16.5K 2K 56
                                    

Tring

Tring

Trang

Dua pedang saling beradu di lapangan luas nan indah itu. Di atas panggung Simon sedang beradu pedang bersama Rey menggunakan pedang biasa miliknya.

Trangg

Pedang milik Rey terlempar. suara tepuk tangan menggema di lapangan luas itu. Tangan Simon terulur membantu Rey bangun dan terima olehnya.

"kemampuanmu menurun Rey.. " terlihat wajah Simon yang senang karena dia dapat menguasai kemampuan Simon asli dengan sempurna setelah berlatih beberapa hari lalu.

"bukan kemampuanku yang menurun namun kemampuanmu yang meningkat.."

Rey hanya mampu berbicara seperti itu di dalam hati. " ah sepertinya aku perlu banyak latihan lagi.. "

"ya sepertinya memang begitu.ngomong ngomong berapa banyak pasukan milikku?.. " mata Simon menelisik semua area lapangan.

"pasukan militermu sangat banyak yang di berikan khusus oleh Raja sekitar dua juta lebih sedangkan militer kerajaan lima juta lebih...." Simon mengangguk.

"apa Raja tidak takut jika aku memberontak?.."

"tidak,  karena kamu memiliki sedikit hubungan dengan kerajaan lebih tepatnya leluhurmu dan leluhur Raja adalah sahabat dan leluhurmu juga sudah berjanji akan menjaga kerajaan ini bersama sama.."

"itu hanya janji antar leluhur. Bisa saja keturunannya akan memberontak.."

Rey menggeleng. " leluhur keluarga Bridgerton sudah bersumpah akan menjaga tanah kelahirannya.. " Simon menatap Rey seperti berkata ' kenapa kamu tahu semuanya '." bukannya semua ada di dalam buku milik keluarga Bridgerton yang hanya ada satu di dunia ini dan di warisi turun temurun dan aku membacanya saat kamu juga membacanya saat remaja lalu.... "

"kenapa aku melupakannya?.." Simon mengelus dagu mulusnya.

"mungkin kamu perlu membacanya kembali.. " Simon mengangguk.

"sebaiknya kita istirahat sebelum melanjutkan perjalanan.. " mereka Berdua berjalan menuju rumah makan yang ada di barak militer.

Simon serta Rey sudah lima hari berada di barak militernya. Barak militer yang ia singgahi hanya barak militer cadangan yang terletak di sekitar bukit kecil di dekat kerajaan sementara yang pusatnya berada di bukit gunung yang memperlihatkan semua wilayah kerajaan Sky Maxion tepatnya di bukit paling tinggi dan berbahaya. Kenapa harus di sana, agar bisa memantau dan lebih melatih kemampuan prajurit Simon dan wilayah itu Simon sendiri yang memilihnya.

Untuk pergi dari tempat itu menggunakan teleportasi  yang di buat khusus oleh penyihir agung milik kerajaan. Jadi jika ingin pergi atau ada keadaan mendesak mereka akan teleportasi.

Barak militer yang ia datangi cukup besar menampung ratusan prajuritnya yang menjaga kerajaannya sedangkan yang pusatnya sangat besar menampung jutaan pasukannya.

Ah soal meminta maaf kepada selirnya yang lain dia belum lakukan karena saat selesai makan malam bersama Wiliam ia langsung pergi mengurus masalah wilayahnya.

Kediaman Milik Duke Simon sangat jauh dari ibu kota kerajaan. Kediamannya berada di atas bukit dengan hutan yang mengeliling kediamannya serta membutuhkan waktu dua hari untuk sampai ke ibu kota kerajaan. Kediamannya sangat besar sebelas dua belas milik dengan bangunan kerajaan seperti berada di urutan kedua bangunan terbesar di kerajaannya.

Sementara di kediaman Bridgerton. Terlihat Bastian sedang berlatih pedang bersama Lukas. Kekuatan keduanya tak seimbang dimana Bastian lebih kuat di banding Lukas.

"kemampuanmu masih sangat lemah Lukas.. "

"yah, aku akui kemampuanmu melebihiku.. " Lukas membersihkan pakaiannya yang terkena debu.

"sebaiknya kamu latihan Lukas, agar kemampuanmu meningkat. Kamu seorang ksatria pedang tapi tidak seperti ksatria pedang. Masih lemah dan gerakanmu mudah di tebak.. "

"yah aku hanya ksatria tingkat dua sementara kamu tingkat tiga bukankah perbedaannya terlihat.. " Lukas terkekeh kemudian melanjutkan ucapannya. " aku akan mengingat jika aku ada waktu latihan Bastian.. "

Mereka berdua berjalan di gazebon di pinggir danau dengan bunga melati di sekitarnya. Di tambah dengan pohon pohon yang di bentuk serupa tak lupa semilir angin lembut menambah kenyamanan.

"apa Duke Simon belum pulang?.." tanya Lukas kepada pelayan pribadinya. Mely yang berusia tiga puluh.

"belum tuan. Mungkin Tuan Duke akan pulang sebulan kemudian.. "
Terlihat jelas kesedihan di mata Lukas.

"buat apa kamu menanyakan keberadaannya Lukas, sedangkan dia saja tidak memikirkan kita.. " Bastian meminum tehnya dengan anggun.

"bagaimanapun dia suami kita Bastian dan dia juga yang menghidupi kita.. "

"suami?  Dimana letak kata suami itu jika dia saja tidak pernah menganggap keberadaan kita.. " senyum remeh terlihat di wajah Bastian. " aku tidak mempermasalahkan sikapnya yang dingin dan kejam itu tapi setidaknya sedikit saja dia memperhatikan kita bukan malah mengabaikan kita seperti sampah di matanya.. " Bastian bangkit dari duduknya kemudian pergi meninggalkan Lukas bersama pelayan pribadinya.

"apakah seperti itu?.. " gumamnya.

"ucapan Tuan Bastian memang ada benarnya namun juga ada salahnya Tuan.." pelayan pribadinya, Mely menjawab gumamannya.

"apa maksudmu Mely?.. "

"ada hal yang perlu saya benarkan, tuan Duke memang selalu mengabaikan kalian tapi beberapa hari ini saya memperhatikan Duke selalu mencuri pandang ke arah para selirnya. Walaupun dia masih mengacuhkan kalian tapi mata Duke selalu memperhatikan dan mengamati para selirnya.. "

Senyum mengambang terlukis di bibir Lukas. Apa ada perubahan jika memang seperti itu dia sangat senang sekali.

"tuan Duke juga beberapa hari yang lalu menggendong Tuan Wiliam masuk ke dalam ruang kerjanya saat tuan Wiliam di lukai oleh Lady dari keluarga Baron.. "wajah Lukas mendadak suram. Ia cemburu karena Wiliam di gendong oleh Duke dan dia juga orang pertama yang masuk ke dalam ruang kerja Duke.

"apa aku salah berbicara? Apa aku menambah cuka kedalam hubungan mereka astaga.. " batin Mely yang merutuki kebodohannya

____________

Komen jika terdapat ketypoan.



I Became Duke [Seme][BL ]√√Where stories live. Discover now