Limapuluh Enam

8.4K 1.2K 96
                                    

56.....

🎃Jika ada unsur Typo komen🎃

🐯Happy Reading🐯

*
*
*
*
*

"TIDAK!? "

prang

prang

"ANAKKU, ARGHHGG!?" teriak Lukas dikamarnya. benda benda menjadi korban kemarahannya. Ia menjambak rambutnya sendiri.

Selepas bangun tadi, ia mendapati sang tabib sedang memeriksa keadaannya dan ia langsung bertanya dan jawaban yang ia dapat membuat dia terkejut dan syok. Ia merasa gagal menjaga kandungannya, ia merasa sangat sangat bersalah karena ulahnya ia membunuh anaknya. Anak yang ia tunggu dan sangat nantikan kehadirannya kini lenyap.

Blamm

Suara dobrakan pintu membuyarkan lamuannya karena ia mengingat kembali kejadian sebelumnya dimana ia terjatuh akibat benturan dari kereta makanan.

"Lukas, apa yang terjadi?" tanya Ernon.

"jangan menyiksa dirimu sendiri." timpal Wiliam.

"kita tau perasaanmu tapi kendalikan emosimu,kamu baru sadar." sahut Hendry.

Lukas menatap saudaranya satu persatu. Air matanya tumpah begitu saja. Dia terduduk di lantai dengan isakan yang memilukan.

"kenapa? Kenapa harus anakku yang pergi hiks dia tidak punya salah hiks hiks aku orang jahat." Lukas memukul kepalanya kuat.

"jangan sakiti dirimu." Bastian menahan tangan Lukas agar tidak menyakiti dirinya sendiri.

"ta-tapi hiks. "

"syut sudah, jangan menangis lagi atau kondisimu makin lemah." Lukas terisak di pelukan Bastian.





"Simon." panggil Elyana dengan sumbringan.

Hap

Tangan Simon di peluk oleh Elyana erat hingga dadanya bersentuhan dengan tangan Simon.

"ada apa?" Simon mengelus rambut Elyana.

"betulkah kita akan menikah bulan depan? " Simon mengangguk."astaga! Aku sangat senang, terima kasih." Elyana memeluk Simon erat saking senangnya karena akhirnya dia menjadi Duchess yang selama ini para Lady inginkan.

"ITU TIDAK AKAN TERJADI!?" teriak Aurora dari depan mereka yang jaraknya beberapa meter dari mereka berdua. Kakinya melangkah dan...

Srak

"arghhh." Elyana berteriak kesakitan saat rambutnya dijambak kuat oleh Aurora.

"kamu fikir kamu layak menjadi Duchess di kediaman ini? Tidak! karena hanya aku yang pantas." teriak Aurora.

"sa-sakit Aurora apa yang kamu lakukan. Lepaskan rambutku."

"aku memberi pelajaran pada seorang jalang tidak tahu diri sepertimu."

Elyana menatap Simon meminta pertolongan. " Simon tolong aku hiks kepalaku sakit." isaknya.

"lepaskan dia Aurora." ujar Simon dingin tapi masih berdiri tegak ditempatnya.

"aku tidak akan melepaskan jalang ini. Beraninya anak Jhovis ini merebut posisiku."

"ARGHHH." Elyana berteriak karena tarikan rambutnya semakin kuat.

"Lepaskan Aurora!" titah Simon yang tidak dihiraukan oleh Aurora.

"dia hanya anak manteri keamanan! Kenapa kamu membelanya."

I Became Duke [Seme][BL ]√√Where stories live. Discover now