limapuluh Tujuh

8.3K 1.2K 80
                                    

🎃HAPPY READING🎃

🐯KOMEN JIKA ADA UNSUR TYPO🐯

*
*
*

DUARRRRRRR

Suara ledakkan memekik telinga terjadi di depan gerbang Ibukota. Di susul beberapa ledakkan di beberapa penjuru kota.

Suara teriakkan di musim dingin serta bersalju menambah kesan tersindiri. Suara tapakkan kaki bergerak ke seluruh penjuru.

Tap tap tap

Drap drap drap.

"tahan semua! Jangam biarkan mereka lolos!" teriak sang ketua dari pemimpin kuda.

"ke kerajaan, kita habisi Kendrick." titah sang Duke Samuel.

"saya akan ke kediaman Duke Simon, beserta pasukan lainnya." ujar Idris Slavor dengan tatapan datarnya.

"pastikan dia mati Idris." ujar Samuel.

"ya, saya akan pastikan itu." Idris memacu kudanya di susul ratusan parjurit menuju kediaman Simon.

"kali ini kamu harus mati Simon." gumam Idris.




"ada apa?" tanya Simon yang sedang memainkan bola kristal di tangannya.

"kerajaan diserang, mereka memulai aksinya."ujar Rey di samping Simon.

"biarkan mereka melakukan apa yang mereka mau, fokuskan saja perhatianmu pada musuh yang menuju kemari."

"tapi Raja Kendrick?"

"aku tidak peduli dengan dia, mau dia mati sekarangpun aku tidak peduli." acuh Simon.

Duarrrr

Suara ledakkan berasal dari halaman mansion Simon.

"sudah datang ya? cepat sekali." smirk Simon.

"biarkan Bastian keluar kamar Rey." perintahnya.

"kenapa?"

"lakukan perintahku." ujarnya dingin yang langsung dilakukan Rey.

"Biarkan Idris Slavor masuk ke mansion." telepati Simon kepada salah satu shadownya.

"biarkan kita lihat cinta lama bertemu." senyum miringnya lalu bangkit menuju halaman tempat terjadinya ledakkan.






"SIALAN KAU DUKE SAMUEL!!" teriak Raja Kendrick dari depan pintu kerajaannya.

"halo Rajaku yang terhormat, lama tak bertemu." sapa Duke Samuel membungkuk di atas kudanya.

"jadi kamu yang menyerang kerajaanku." geram Raja Kendrick dengan tangan memegang erat pedangnya.

"humm seperti yang anda lihat sekarang yang mulia."

"sialan SERANG DIA!!" perintah Raja Kendrick pada prajuritnya.

Perang saling terjadi di depan kerajaan tersebut. Prajurit melawan prajurit dan Raja melawan Duke.

"takkan kubiarkan kau mendapatkan apa yang kamu inginkan." ujar Raja Kendrick saat pedangnya beradu dengan pedang Duke Samuel.

Sringg

"benarkah? Kita lihat saja sampai dimana kemampuanmu Raja Kendrick." ejek Samuel dengan mata memandang tubuh raja Kendrick dari atas sampai bawah.

"si-sialan! Beraninya kamu mengejekku. walaupun aku sudah tua tapi kemampuanku masih seperti anak muda sepertimu." ujar Raja Kendrick yang kesal bercampur malu.

"rupanya kau tau maksudku Raja." Samuel berlari menuju Raja Kendrick dengan senyum miringnya. Saat pedangnya akan menembus jantung sang Raja, sebuah pedang menghalau pedangnya bahkan sampai patah menjadi dua.

I Became Duke [Seme][BL ]√√حيث تعيش القصص. اكتشف الآن