Empatpuluh Empat

11K 1.5K 113
                                    

44..
*
*
                  *Happy Reading *
*
*

   Kaki Simon terus berjalan dengan langkah lebar menuju kamarnya.

"Panggilkan Carl!.. " teriaknya lantang. Arjun beserta kepala pelayan langsung bergerak.

Sampainya dikamarnya, dia meletakkan Ernon diranjang dengan perlahan. Menggenggam tangannya erat..

"Yang Mulia.. "

"periksa!.. " titahnya dingin.

Carl memeriksa dengan teliti tubuh Ernon takut ada yang salah.

Note : Carl memiliki sihir penyembuh yang sudah sempurna. Jadi biar luka kecil setitikpun dapat dia ketahui.

"Duke, Tuan Ernon memikiki Sihir hitam?.. " Carl bertanya dengan wajah terkejut..

"ya.."

"sejak kapan?.. "

"sekarang.. " Carl terdiam dengan pikiran bercabang.

"ehem, begini Duke. Mana di dalam tubuh tuan Ernon sangat besar dan kacau sehingga ia jatuh pingsan jadi biarkan dia istirahat agar mana dalam dirinya perlahan lahan kembali normal.. " Simon mengangguk.

"Duke bisa kita bicara berdua.. "

"ruang kerja.. "

Simon melangkah keluar kamar bersama Carl tapi sebelum itu dia membisikkan sesuatu kepada Ernon.

"நான் உன்னை எழுப்புவதற்கு முன் தூங்கு"
( tidurlah sebelum aku membangunkanmu)

"jadi?.. "

"sepertinya tuan Ernon bukan warga biasa.. "

"ya.."

"siapa kedua orangtuanya?.. "

"ibunya bernama QUISYA selebihnya aku tidak mengetahuinya.. "

"Sihir hitam sangat sulit ditemukan bahkan sudah bisa dikatakan punah. Apa mungkin tuan Ernon dari klan kuno?.. "

"keluarga klan Kuno sudah punah beratus tahun yang lalu.." tambah Simon dengan wajah santainya.

"ini masih perlu di selidiki. Dan sebaiknya sihir hitam tuan Ernon di sembunyikan karena jika orang lain mengetahuinya maka tuan Ernon akan incaran orang jahat atau digunkakan sebagai pelindung kekaisaran oleh penyihir agung.. "

"penyihir agung tidak ada apa apanya di hadapanku.. "

"dan jika itu terjadi jangan salahkan aku jika kekaisaran ini hancur.. " balasnya dengan nada dingin.

"kalau begitu saya pamit Duke,saya akan menyiapkan ramuan untuk tuan Ernon.. "

Tinggallah Simon di dalam sendiri dengan pikiran bercabang. Kenapa setiap satu masalah hilang tumbuh lagi masalah yang baru.

"haahh.. "

"Ben.. "

"hormat yang mulia.. " Ben berlutut di hadapan Simon.

"cari identitas ayah Ernon, bawa satu ,lima, dan sepuluh saya tidak memberikan batas waktu kepada kalian.. "

"dimengerti yang Mulia.. " Ben langsung menghilang begitu saja.

"siapa sebenarnya Ayah Ernon? Apa betul dia berasal dari klan Kuno tapi klan itu sudah punah saat peperangan beberapa ratus tahun yang lalu..."

"Simon.." panggil Lukas di ambang pintu.

"kenapa?.. " Lukas berjalan mendekat lalu duduk di samping Simon.

"apa Ernon baik baik saja? Kudengar dia pingsan?.. " tanyanya dengan wajah khawatir.

I Became Duke [Seme][BL ]√√Where stories live. Discover now