Limapuluh Delapan

8.4K 1.2K 129
                                    

🎃Komen jika ada unsur Typo🎃

🐯Happy Reading 🐯

*
*
*
*

"sialan kalian!!" teriak Samuel kesakitan. Tangan kanannya memegang perutnya yang sudah bolong akibat sihir yang di keluarkan oleh penyihir Agung kekaisaran Sky Maxion.

"kau yang sialan!! Beraninya membuat kekacauan di kekaisaran tempat kau dilahirkan!!" maki Raja Kendrick.

Sementara anaknya yang berdiri di belakangnya mengernyit bingung. Sejak kapan ayahnya pandai mengumpat dan memaki seperti itu?

"heh! Asal kau tahu Kendrick, aku tidak pernah menganggap kau Raja karena apa? Karena hanya aku yang pantas menjadi raja di kekaisaran besar ini!!!" teriaknya dengan keras dan lantang.

"banyak omong." timpal suara dengan nada acuhnya. "baru kena satu tembakan sihir saja sudah kesakitan. Bagaimana jika tembakan sihir lebih dari satu? Sudah melolong apa kau?" lanjutnya.

Samuel mengertak giginya kesal. Darah terus keluar dari perutnya. Perang yang ia buat sekarang gagal. Dua hari, dua hari perang pemberontak berlangsung namun pada akhirnya dia yang mendapat kekalahan.

"kau hanya seorang Duke keuangan paling besar di kekaisaran ini. Bukan Duke Tyran Simon Bridgerton. Tidak perlu berbangga diri hanya karena kau merasa paling berkuasa ingat, diatas langit masih ada langit." ujar sang penyihir agung sambil mengelus janggut putih panjangnya.

"diam kau sialan!!" desis Samuel. Dirinya merasa marah karena selalu dibanding bandingkan dengan Simon. Memang apa hebatnya dia yang hanya tau membunuh dan membunuh saja.

"kita mempunyai kemampuan masing masing. Dan kau! Tidak punya kemampuan untuk merebut kekuasaan ayahku!!" tunjuk pemuda itu pada Duke Samuel.

"bawa semua pemberontak menuju tempat eksekusi!! Sekarang!!" teriak sang Raja kepada prajurit.

Samuel memberontak di tangan dua prajurit berbadan kekar.

Plak

"diam sialan!!" ujar salah satu prajurit yang membawanya dengan memukul bagian belakang kepala Duke Samuel.

"dasar mahluk rendahan!! Beraninya kau memukulku." Samuel berteriak marah.

"sudah mau mati banyak tingkah." balas satu prjurit lagi.








Booooooom

Idris lagi lagi terlempar. Bedanya kini tanah yang menjadi tempat dia terlempar bukan dinding kediaman Simon karena sebagian kediaman Simon sudah hancur.

"masih mau lanjut?" tanya Simon dengan penampakkan yang sangat menyeramkan. Baju penuh darah dan juga terdapat beberapa bagian luka ditubuhnya walaupun itu kecil tapi jika banyak bukankah sakit juga?

"cih,sampai matipun aku tidak akan  menyerah." Idris bangkit dengan pedang patah ditangannya.

Blank

Dua pedang beradu. Bukan Idris melainkan Marques Steven yang satu hari lalu ikut membantu Idris dalam melawan Simon.

"masih kuat kau Steven?" ejek Simon yang dihiraukan Steven.

"sampai kapanpun saya tetap kuat. Sesama Marques dan sahabat saya juga tidak mau kalah melawan anda." ujarnya. Matanya melirik kearah Idris.

"kita habisi dia Idris."

"ya."

Blangk

Slass

Trangg

I Became Duke [Seme][BL ]√√Where stories live. Discover now