Tigapuluh Empat

12.8K 1.6K 69
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

Dikamar yang bernaunsa putih dan emas itu, terdapat dua orang pemuda yang saling berpelukan yang satunya menangis dan yang satunya menenangkan.

"berhenti menangis Bastian, tubumu makin lemah.." ucap Simon sambil mengelus punggung Bastian.

"hiks kah muh ja-jahat hiks ud udah marah marah terus ben-bentak bentak aku.. "

"ya kan namanya juga uji coba perasaan.. "

"tapi gak gitu juga bodoh hiks.. "

"yaudah aku minta maaf,"

"gak mau maafin.. " Bastian melepas pelukannya lalu berjalan menuju ranjangnya dengan perlahan lalu nerebahkan dirinya di kasur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Simon menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali. Sebenarnya insiden dia memarahi dan membentak Bastian itu hanya main main tidak ada unsur keseriusan. Dia hanya ingin mengetes seserius apa Bastian dalam hubungan mereka dan ternyata itu membawa hasil.

"Bas--"

"pergi.. "

"tapi kam-- "

"keluar Duke!.. " Dengan berat hati Simon keluar dari kamar Bastian sementara Bastian yang ditinggalkan semakin menangis keras. Dia mengira Simon akan membujuknya lagi ternyata tidak.

"Duke bodoh.. "

Beberapa menit kemudian, tangis bastian masih terdengar walau hanya isakan.

'srekkk'

Selimut Bastian ditarik hingga terjatuh kelantai membuat dia terkejut.

"ap-apa yang ka-kamu lakukan.. " ucap Bastian terbata bata.

"makan dulu ya.. " ucap Simon lembut. Tangannya memegang nampan berisi semangkuk bubur yang masih panas.

"tidak mau! lebih baik Duke pergi dari sini.. " Bastian memalingkan wajahnya kesamping.

Simon duduk di pinggir kasur di samping Bastian sambil mengaduk Bubur panas.

"makan Bastian, aku dengar dari pelayan pribadimu kamu tidak makan tiga hari.."

"bukan urusanmu.. "balas Bastian ketus.

"tapi aku suamimu.. "

"terus kenapa.."

"aku memaksamu makan.."

"tapi aku tidak mau.. "

"aku memaksa.. "

"aku bilang aku tidak ma uhm.. "

Ucapan Bastian terpotong karena Simon memasukan sendok berisikan bubur kedalam mulutnya.

"jangan ragu ragu.. " ucap Simon

"uwah apa yang kamu lakukan Duke.."

"memberi makan kucing nakal.. " Simon menyuapi kembali Bastian

"panas bodoh!.. " maki Bastian saat bubur panas itu memasuki mulutnya.

"hukuman karena sudah berani berkata kasar dihadapanku.." ucapnya santai.."jangan membantah Bastian atau pedangku melayang dilehermu.. "ancamnya membuat nyali Bastian turun seketika.

"nah sekarang habiskan buburnya.. " Simon tersenyum menyeramkan membuat tubuh Bastian gemetar.

'Brakk'

"uhuk uhuk.. "

"hati hati.. " Simon memberikan minum Bastian dengan cepat lalu menatap tajam orang yang masuk dengan lancang.

I Became Duke [Seme][BL ]√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang