Duapuluh Tujuh

13.2K 1.7K 69
                                    

Hari hari berjalan seperti biasanya tak ada yang berubah. Eh ada kok Si Bastian yang tak pernah menujukkan diri di hadapan Simon dan itu ntah apa penyebabnya sayapun tak tahu.

"Simon.. " panggil Lukas. Yang dibalas deheman. "bisakah aku pergi keluar bersama Wiliam.. "

"kemana?.. "

"keibukota, katanya ada festival lampu terbang minggu depan ya ya.. " jelas Lukas yang memohon dengan mata penuh harap dan berbinarnya.

"um baiklah.. Rey.. "panggilnya yang disahuti.." siapkan pengawal terbaik kita untuk menjaga para Istri lakilakiku.. "

( w pake nama itu saja ok kalau gak suka komen ganti nama apa yang bagusnya)

"baik Duke.. " Rey keluar bersama Arjun menuju barak militer khusus menjaga anggota keluarga Bridgerton tak banyak hanya seratus orang dan itu dilatih dengan keras lima kali lipat.

Rey dan Arjun.

Mereka berdua keluar dari ruang makan menuju barak militer yang terletak di bagian samping asrama militer yang terletak di belakang mension yang berjarak puluhan meter jauhnya.

"Arjun.. "

"hmmm.. "

"apa yang akan kamu lakukan setelah ini?.. "

"istriahat setelah itu menyiapkan keperluan Duke.. "

"ada waktu.. "

"tidak ada, kenapa?.. "

"emmm aku ingin mengajakmu berjalan di desa pelangi.."

Desa pelangi. Desa yang keindahannnya alami serta dijaga oleh Duke Yang letaknya tak jauh memakan waktu sekitar setengah hari full jika berkuda.di sana pemandangannya sangat sangat menakjubkan yang tak dapat diketik dengan kata kata.

Penduduk di sana juga sangat ramah dan menjaga kebersihan tempat tinggal mereka yang menjadi tempat wisata. Itu juga menjadi salah satu pemasukan keuangan Duke yang terbesar kesepuluh.

"sepertinya lain kali.. " ok disini kita lihat siapa yang lebih dingin.

"ayolah Arjun, kita juga harus merilekskan pikiran dan badan kita yang berotot ini agar tak tegang. Bukankah kita diberikan waktu liburan selama tiga hari oleh Duke... " panjang lebarlah Rey berucap.

Langkah kaki Arjun berhenti kemudian menatap Rey datar. " jika ingin pergi maka pergi sendiri jangan memaksaku.. " Arjun berjalan meninggalkan Rey.

"yah sepertinya mengerjar dan mendapatkan hatinya perlu ekstra kesabaran.jika bukan karena ingin kujadikan uke sudah ku gilas kepalanya huh.."

"apa yang kamu lakukan dengan berdiam seperti patung disana!  Apa ingin kujadikan patung sungguhan dan kupajang dialun alun kota!.. " teriak Arjun.

"dia memiliki mulut yang tajam. Sepertinya aku juga harus menyiapkan mental agar tak jatuh deluan.. " gumam Rey lau mengejar langkah kaki Arjun.

Rey dan Arjun end

"kalian, apa kalian sadar bahwa Bastian jarang bersama kita?.." ucap Wiliam bebisik karena mereka berada di ruang kerja Simon.

"iya, apa terjadi sesuatu kepadanya.. "

"apa kita menjenguknya saja ya.."

"sepertinya ini masalah yang cukup serius.."

"sepertinya memang benar begitu.. " Aldwyn ikut nimbrung. Kenapa dia ada di sana?  Itu karena permintaan mereka yang membujuk Simon dengan berbagai macam ekspresi dan akhirnya diijinkan.

Aldwyn tinggal di kediaman melati berdekatan dengan kediaman para harem. Dia tinggal sendiri dan mengurus diri sendiri. kasihan bukan.

Acara bisik membisik mereka terpotong karena suara Simon

"apa yang kalian bisikkan.. "

"tidak ada, hanya masalah kecil saja"
Ucap Lukas yang lebih tua dari saudaranya.

"masalah? Kalian punya masalah tapi tidak membicarakannya denganku.." Simon menatap dingin mereka berlima.

"ini khusus masalah kami para saudara. Kamu jangan ikut campur!." ucap Hendry dengan wajah dibuat galak malah terkesan imut dimata Simon.

"baiklah baiklah terserah kalian saja.." pasrah Simon dan melanjutkan kerjaaannya yang menumpuk.

________

Typo komen

I Became Duke [Seme][BL ]√√Where stories live. Discover now