Empatpuluh Sembilan

9.9K 1.4K 80
                                    

49...

🐯Typo komen🐯

🐯Happy Reading🐯

      Ada yang mau w buat grup wa gak, kalau mau komen nanti tak bikin.

*****

   Simon berada di ruang kerjanya bersama Rey yang juga tengah fokus membantu pekerjaan atasannya.

"Rey "

"ya? "

"bagaimana jika aku pindahkan saja kediamanku di dekat ibukota agar mereka lebih nyaman dan tidak bosan?"

"usulan yang bagus, tapi kamu harus berbicara dulu bersama para istri lakilakimu, Setelah itu kamu juga harus mempertimbangkan sebab dan akibatnya jika nanti kediamanmu dipindahkan. Sebab akan menarik perhatian warga, bagsawan dan musuh musuhmu."

"jika kediamanku pindah di dekat ibukota otomatis sangat berdekatan dengan para bagsawan yang siap sedia menjilat para istriku agar mereka bisa mendapat dukungan dan juga wajah dariku"

"tapi jika istriku kebosanan, mau keluar jalan jalan ke keluar bagaimana? Nanti kalau mereka ngidamnya aneh aneh terus aku bagaimana? Sedangakan kediamanku menuju ibukota memakan waktu beberapa hari. Aku tidak mau anakku nanti ileran. "

"maka sebaiknya kita pindah." final Rey

Disinilah Simon berada. Dikamarnya bersama kelima istrinya yang ia panggil.

"aku memanggil kalian kemari karena ada yang ingin ku sampaikan." mereka masih diam menunggu kalimat selanjutnya.

"aku berfikir, bagaimana jika kita pindahkan kediaman ini di wilayahku yang berdekatan dengan Ibukota." mereka masih diam dengan fikiran masing masing.

"kenapa tiba tiba." ujar Lukas.

"karena aku tidak ingin kalian kebosanan apalagi dengan mereka yang sedang mengandung. Bagaimana nanti jika anak anakku ingin berjalan jalan ke Ibukota tapi kediaman ini sangat jauh dari sana, Agar kalian juga bisa sekali kali keluar mencari tempat baru selain kediamanku ini."

"AKU SETUJU." seru Ernon tiba tiba membuat wajahnya bersemu merah karena malu. Mereka terkekeh melihat wajah lucu Ernon yang sedang malu malu.

**

Kaki Simon melangkah dilorong istana tepatnya menuju ruang kerja sang Raja. Ya dia sekarang berada di istana selepas berdiskusi tentang perpindahan tersebut yang di setujui mereka.

"Kak Simon." sapa seorang pemuda tampan dan tinggi saat mereka bertemu.

"Salam pangeran ketiga, Kenneth Blythe Sky." Simon memberi salam dengan menundukkan sejenak kepalanya.

"ah, kak Simon jangan terlalu formal. Bukankah Kakak sudah ku anggap sebagai saudaraku." pemuda itu terkekeh kecil menambah kadar ketampanannya. Wajahnya yang rupawan dengan rambut emasnya tidak lupa pula warna bola matanya yang juga berwarna emas mencerminkan keturunan kekaisaran.

"baiklah."

"kak Simon mau kemana?."

"keruang Raja, bagaimana denganmu?"

"aku hari ini ada kelas berpedang jadi kalau begitu aku pamit dulu Kak, kapan kapan kita bertemu lagi." Simon hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan tempatnya begitu juga dengan Kenneth bersama pengawal pribadinya.

"kak Simon semakin tampan." ucapnya di sela sela jalannya.

"dia sudah mempunyai istri pangeran." tegur Pengawalnya dengan nada dingin.

I Became Duke [Seme][BL ]√√Where stories live. Discover now