Empatpuluh Lima

11.3K 1.6K 135
                                    

44....
*
*
*
*
Happy Reading
*
*
*

   Mata Lukas perlahan terbuka, ia bangun dari tidurnya karena mendengar suara pintu yang diketuk.
Perlahan ia bangkit lalu menuju pintu.

'ceklek'

"ada apa Serge?.." tanya Lukas dengan wajah bantalnya.

"Maafkan saya tuan, jika membangunkan tidur anda.." serge membungkuk dihadapan Lukas.

"tak apa Serge, jadi?.."

"ada yang ingin bertemu dengan Duke tuan Lukas.."

"siapa.."

"Lady Aurora.." Lukas terdiam. Ada apa Lady Aurora datang kemari di sore hari begini? Seperti kurang kerjaan saja.

"dimana dia?.."

"ruang tunggu dua tuan.."

Lukas mengangguk. "biar aku yang kesana, tolong jamu dia dengan baik.."

Serge menatap Lukas seperti ingin mengeluarkan suara tapi kedeluan oleh suara Lukas.

"Duke sedang istirahat sekarang, mungkin karena kelelahan jadi biarkan aku yang menggantikannya.." Serge sekarang paham walau perkataan Lukas sedikit ambigu dia lalu mengangguk dan pergi untuk menyiapkan cemilan untuk Lady Aurora.

Lukas masuk kembali setelah menutup pintu lalu duduk di samping Simon. Tangannya mengelus pipi Simon lalu mengecupnya.

"aku keluar sebentar ok.."

**

Lukas memasuki ruang tunggu setelah membersihkan tubuhnya. Di sana terlihat Aurora sedang minum teh dengan anggun di temani oleh dua pelayan dan tiga ksatria yng berjaga di depan pintu.

"salam Lady Aurora.."

Aurora mengalihkan atensinya ke arah Lukas yang menundukkan kepalanya dengan tangan kanan di dadanya. Sejenak Aurora kagum akan ketampanan Lukas namun dipikirannya hanya ada Simon yang jelas ketampanannya melebihi siapapun.

"salam Tuan..."

"nama saya Lukas Lady.." Lukas duduk di sofa tepat di depan Aurora yang berdiri lalu memberi salam ala bangsawan khusus Lady. ( w gak tw gimana)

"jadi, ada apa seorang Lady datang kesini di Sore menjelang malam hari?.." tanya Lukas pada intinya.

"saya kesini karena ingin bertemu Simon, dimana dia?.."

"Simon?.." ulang Lukas dengan mata menyipit.

"Simon menyuruhku memanggil namanya tanpa embel embel Duke, Tuan Lukas.." ujar Aurora dengan senyum mengembangnya seakan memberitahu bahwa dia dekat dengan Duke.

"apa hubungan kalian sedekat itu.." tanya Lukas memastikan.

"yah, kami mulai dekat saat acara perburuan, ada apa Tuan Lukas?.." Aurora berucap seakan ingin memancing Lukas untuk cemburu atau marah.

"begitu ya.." Lukas mengangguk dengan tenang. " jadi Lady ini orang yang keberapa bisa dekat dengan Simon?.." Lukas bertanya dengan santai dan tenang karena dia bukna orang yang cepat termakan emosi.

"memang aku orang keberapa?.."

"rupanya tuan Lukas sama sepertiku ya.." Aurora berucap masih dengan senyuman tapi tidak dengan matanya yang sedikit ada kilatan benci terhadap Lukas.

"saya tidak sama seperti anda Lady.."

"maksud anda?.."

"anda hanya bisa memanggil namanya tapi tidak bisa menyentuh tubuhnya, Anda bisa menyebut namanya dengan lugas tapi tidak bisa tidur seranjang bersamanya bukankah perbedaannya sangat jauh.." ujar Lukas dengan senyum tampannya namun terlihat mengejek di mata Aurora.

I Became Duke [Seme][BL ]√√Where stories live. Discover now