Duapuluh Tiga

13.5K 1.8K 143
                                    

Dihempas gelombang, dilemparkan angin...
Terkisah kubersedih, kubahagia....
Di indah dunia yang berakhir sunyi..
Langkah kaki di dalam rencana-Nya..

Semua berjalan dalam kehendak-Nya
Nafas hidup, cinta, dan segalanya...

Simon bernyanyi karena kegabutan yang melandanya di ruang kerja dengan pena yang terletak di antara telinganya.

Tok tok tok

"masuk.. " raut wajah Simon kembali datar dan dingin.Seseorang masuk dengan pandangan dingin dan berdiri di depan Simon yang hanya dibatasi meja.

"jadi Bastian, apa yang kamu inginkan hmm?.." Simon bertanya dengan suara khasnya. Dia kurang tahu cara melembut dan menghaluskan suaranya karena suaranya memang dari lahir sudah seperti itu.

Melihat keterdiaman Bastian tapi dapat di lihat dari matanya bahwa ia ingin mengatakan sesuatu namun di tahan.

"kebebasan.. " Bastian mendongkak melihat wajah khas Simon yang tanpa ekspresi. " itu yang kamu inginkan kan Bastian.." lagi. Di hanya terdiam.

"merindukan masa masa sebelum masuk kedalam keluarga Bridgerton.."

"ingin melakukan apapun tanpa di batasi, memangnya aku pernah membatasimu?.. "

"ingin mengalahkanku dalam segalanya, maaf itu hanya dalam mimpimu saja.. .. "

"sangat membenciku dan yah aku tahu itu.. "

"mempunyai dendam kusumat.. "

"tak mau hidup bersamaku bahkan muak berada di sini benarkan Bastian Halylzlar.. " smirk terukir di bibir Bastian lalu menatap Simon remeh.

"rupanya anda sudah mengetahuinya ya, baguslah akhirnya anda tahu bahwa saya muak berada di kediaman anda.. " setelah berucap begitu entah mengapa Bastian merasakan rasa sakit dihatinya.

Simon mengangguk paham. Tak ada perubahan ekspresi hanya datar dan dingin bahkan matanya tak menyiratkan apapun dingin dan tajam.

"aku tahu karena aku mengirim mata mata untuk menjaga kalian.. "

"terima kasih tapi aku tak membutuhkan pengawal yang lebih lemah dariku.. " balas Bastian datar.

Hey hey tahukah kamu Bastian bahwa shadow yang ditugaskan menjagamu itu lebih kuat dibanding denganmu. Dia bisa dengan cepat mematahkan lehermu jika dia mau. Shadow mempunyai kecepatan diatas rata rata, kelincahan, dan dapat melihat gerakan seseorang dengan mudah, bersembunyi di dalam bayangan seseorang, dan masih banyak lagi.

Shadow itu sudah ada sejak dulu dan bersifat rahasia dan dilatih Simon saat masih remaja dengan dua nama Shadow troops dan shadow Devil Forces dan para shadow itu hanya Simon yang tahu dan hanya dia yang bisa memerintahkannya.

Jumlah pasukan itu diperkirakan hanya mencapai belasan tapi kekuatannya diatas rata rata. dan dari mana Simon tahu? Itu karena semua ingatan yang mengalir di kepalanya tanpa ada yang disembunyikan kecuali kekuatannya yang masih rahasia.

"kamu ingin kebebasankan?.. " Bastian mengangguk tegas tanpa berfikir dan tanpa ada keraguam membuat Simon makin yakin untuk melepasnya. Dia juga tidak ingin melakukannya jika terlihat keraguan di wajah Bastian namun dia salah.

Tangan Simon membuka laci mejanya lalu mengeluarkan sebuah surat yang dicap dengan cap milik Duke yang teramat sangat kramat.

"ini, ambil setelah ini kamu bebas untuk melakukan apapun tanpa takut menyinggung nama besar keluargaku..." ucap Simon yang menyodorkan surat itu di atas meja.

Kening Bastian mengernyit pertanda bingung. Dengan perlahan dia mengambil surat itu lalu membukanya. Matanya terbelalak, terkejut, kaget, sedih, marah berbagai macam ekspresi yang tak pernah dia tunjukkan keluar.

"su-surat ce-cerai? Apa maksud anda Duke!.. " suara terbata bata dan menahan tangis yang akan keluar dari bibirnya.

"hanya surat cerai buat apa mengeluarkan ekspresi seperti itu. Bukankah itu yang kamu inginkan Bastian? Aku sudah mengetahui apa yang kamu lakukan selama aku tidak ada. Selain menginginkan kebebasan, kamu menginginkan keluarga yang harmonis yang tak pernah kamu dapatkan, menginginkan hal hal yang tak bisa kupenuhi dan yah terakhir berhubungan dengan Marques Idris de Oscar... " jedanya.

"sekarang aku bebaskan kamu dari semua beban yang menganggumu dan membuatmu tak bisa tidur dengan nyenyak. Bahagialah dan cari sesuatu yang membuatmu senang.. " Simon berjalan keluar meninggalkan Bastian yang terdiam. Tangannya meremas kuat kertas cerai itu lalu merobeknya. Tenang Simon masih punya banyak kok ia sudah menduga hal itu pasti terjadi.

"da-dari mana dia tau aku tak bisa tidur nyenyak hiks? Bu-bukan ini yang kuinginkan hiks hiks.. " Bastian terduduk di lantai dingin itu.

Entah mengapa perasaannya sangat sakit saat tau dia diceraikan. Tanda tangan dan cap milik Duke sudah terletak dikertas itu.tinggal tanda tangannya saja. Dia memang mau bercerai Simon tapi dia urungkan. Hatinya senang melihat perubahan Simon tapi kenapa berakhir seperti ini.

Dia memukul dadanya yang terasa sakit bahkan sulit bernafas. Kakinya tak bisa berdiri ia hanya bisa duduk dengan tangisnya yang tersendu sendu.

"ya begini lebih baik.. " gumam Simon yang berjalan menuju kamarnya yang tak tahu bahwa Bastian sedang menangis di dalam ruang kerjanya.

_________

Typo komen.

I Became Duke [Seme][BL ]√√Where stories live. Discover now