Empatpuluh Enam

11.3K 1.4K 110
                                    

46..

Happy Reading
*
*
*
*
*typo komen*

 
Tangan dingin Simon memegang tangan kanan Ernon menyalurkan mananya kedalam tubuhnya yang masih terlelap karena terkunci mantra sihirnya. Perlahan mata itu terbuka.

"sudah sadar.." ucapnya membuat mata Ernon melihat kearahnya.

"Si-Simon.." ujarnya dengan badan bergetar.

"kenapa?.." Simon duduk di sampingnya lalu memeluknya erat.

"takut"

"jangan takut, ada aku disini.." Simon mengelus punggung Ernon.

"apa yang terjadi padaku?.." sepertinya dia melupakan kejadian sebelumnya.

Simon menceritakan semua yang ia tahu tanpa ditutup tutupinya karena menurutnya Ernon berhak tahu akan sihir yang ada di dalam tubuhnya.

"setelah ini kamu harus mengontrol sihirmu agar tidak keluar dan terdeteksi.." Ernon mengangguk.

"apa hanya aku yang mempunyai sihir hitam di kekaisaran ini Simon?.."

Pertanyaan Ernon yang tersirat ketakutan. Takut jika nanti dia menjadi incaran orang orang jahat dan sihirnya akan digunakan untuk melukai orang lain.

"emm sepertinya tak banyak. Hanya satu sampai lima orang yang mempunyainya di kekaisaran ini.."

"siapa saja? apa kamu mempunyainya Simon?.."

"aku kurang tahu.."

Wajah Ernon berubah lesu.

"lapar?.." tanya Simon yang diangguki Ernon tak lama datang pelayan membawakan makanan.

**

"Duke, keluarga tuan Ernon sudah sadar.." ujar Rey.

"suruh mereka pulang, lain kali jika mereka ingin berkunjung biarkan saja mereka datang.."

"kenapa? Aku tidak menyukai sikap mereka saat pertama kali melihatnya.." protes Rey.

"biar kita lihat serakah apa mereka kedepannya.."

Rey menyeringai lalu mengangguk setelah itu dia pergi meninggalkn ruang kerja Simon.

Simon sudah mendengar semua cerita dari pelayan pribadi Ernon yang ia bangunkan paksa. Dan dari cerita itu juga Simon tahu kalau mereka datang hanya untuk meminta uang. Sebenarnya dia pengen bunuh tuh keluarga cuman dia tahan karena ingin melihat bagaimana keluarga itu kedepannya. Dan untuk sihir hitam, keluarga Bibi Ernon tidak ada yang mengetahuinya karena sudah pingsan deluan saat terkena tekanan.

"ck, enak saja mereka main minta minta. Tak tahu apa kalau aku kerja banting tulang disini.."gumamnya.

**

Dikamar tamu, Aurora sedang berdandan dengan memakai gaun berwarna pink, perhiasan memenuhinya mulai dari tangan, leher, hingga kepala,polesan make up yang berlebihan membuat dia terlihat seperti errr menyeramkan.

"sangat cantik.." pujinya pada diri sendiri.

"aku yakin pasti Simon terpesona padaku.."

Mungkin muntah Simonnya.

Dia lalu berdiri dan berjalan keluar diikuti para dayangnya. karena hari ini dia akan pulang karena ada urusan. Urusan para Lady.

"dimana Duke?.." dia bertanya pada Arjun yang sedang membawa sesuatu ditangannya.

"Tuan Duke ada diruang kerjanya. Beliau ada urursan dan tidak boleh diganggu.. "Arjun membungkukkan kepala lalu berjalan pergi.

"apa apaan semua orang disini. Sangat menyebalkan! Lihat saja saat aku menjadi seorang Duchess akan kuberi kalian pelajaran.."

I Became Duke [Seme][BL ]√√Where stories live. Discover now