Tigapuluh Enam

12.5K 1.6K 67
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

Acara perburuan yang diadakan di kediaman Baron itu hari ini akan digelar. Terlihat Simon dengan balutan pakaian hitamnya duduk diatas kudanya bersama Rey.

"kalian baik baik,jangan lupa makan.." ucap Simon kepada ketiga istrinya.

"harusnya kita yang berucap begitu karena kamu yang akan pergi keacara perburuan.. " cemberut Hendry.

"baiklah, aku pergi.. " Simon menggerakkan tali kekang kudanya lalu pergi dengan cepat. Ketiganya melambaikan tangannya.

Dikediaman Baron, Aurora sedang dirias dengan segala macam bentuk, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"apakah Duke sudah datang Lena?.." tanya Aurora kepada pelayannya dengan tangan yang sibuk memberi cat pada kukunya.

"sepertinya belum Lady, bahkan anggota kerajaan belum datang.. " balas Lena yang sibuk menggurus rambut Ladynya.

"katanya pangeran yang akan menjadi perwakilan kerajaan Lady,.." ucap semangat Nina..

"hmm tapi aku lebih tertarik kepada Duke, membayangkan menjadi istrinya saja aku sangat bahagia.. "

"oleh sebab itu kamu harus menarik perhatian Duke sayang.. " ucap wanita paruh baya dari pintu yang tak lain adalah ibunya. Baroness Qeisya A.

"ibu.. " Aurora berdiri.." bagaimana penampilanku Ibu, apakah ada yang kurang?.. " tanya Aurora.

Ibunya terkekeh. " kurangnya itu kamu belum menjadi istri dari Duke yang kaya raya itu.. "

"tunggu sebentar lagi Ibu.. " Smirk Aurora.

Langkah kaki kuda menggema masuk kedalam halaman belakang keluarga Baron tepat berada di belakang gunung menuju hutan.

Kuda hitam yang menjadi penanda datangnya Duke membuat yang lainnya memberi jalan untuknya.

"salam Duke kekaisaran.." salam mereka yang hanya dibalas deheman dingin.

"Duke Simon, lama tak bertemu.. " ucap pemuda yang datang kearahnya.

"salam putra mahkota Chaiden,.. " Simon menundukkan kepalanya memberi hormat.

"jangan terlalu formal Simon, bukankah kita sahabat.. " Chaiden merangkul bahu kekar Simon yang dibalas deheman.

"apa yang Mulia Raja ikut?.. " tanya Simon.

Chaiden menggeleng. "ayah tidak datang karena ada urusan. Lagian buat apa raja datang berburu hanya membuang buang waktu saja.. " cibirnya. " sebenarnya aku juga malas datang kesini, bahkan aku lebih memilih belajar seharian.. " Simon mengangguk membenarkan. Dia juga malas datang kesini mengingat pekerjaannya yang banyak dia tinggalkan.

"terima kasih atas kehadiran kalian yang datang keacara perburuan yang diadakan keluarga Baron kami setiap sekali setahu. Saya ucapkan terima kasih kepada yang Mulia Putra Mahkota dan Tuan Duke yang hadir pada acar ini.. " ucap tangan kanan keluarga Baron. " tanpa berlama lama lagi sebelum acara perburuan dilakukan sebaiknya kita membangun tenda dan melakuakn perjamuan makan bersama.. "

Tanpa menunggu lagi semua orang membangun tenda dimana tenda Chaiden bersebelahan dengan tenda Simon dan Rey.

"kenapa tendaku berada di tengah kalian?.." tanya Chaiden kepada Simon dan Rey.

"menjaga keselamatan anda.. " jawab Rey.

"agar kamu tidak hilang diculik.. " balas acuh Simon.

"ya ya terserah kamu Simon.. " Chaiden masuk kedalam tendanya.

"sepuluh,lima belas dan tujuh belas jaga sekeliling putra mahkota.. " telepati Simon.

"baik yang Mulia.. "

wah apakah itu Lady  Aurora, sangat cantik..

Lihatlah cara dia berjalan sangat anggun.

Dia menuju kemana...

Tenda Duke, apa mereka saling kenal..

Wah sepertinya mereka mempunyai hubungan..

Beruntung sekali Lady Aurora bisa dekat dengan Duke..

Aurora yang mendengar namanya dipuja puja sangat bangga, apalagi dia  mendengar namanya di sandingkan dengan Duke. Sementara Simon wajahnya tambah dingin mendengar mulut murahan mereka yang membicarakannya. Tapi itu lebih baik mengingat permainannya.

"salam tuan Duke Simom Bridgerton kekaisaran.. " Aurora membungkuk elegant dihadapan Simon dan dipandang kagum oleh para human.

"ya.. "balas singkat Simon

"saya tidak menduga jika Tuan Duke mau datang keacara yang rendah ini.." ucap Aurora rendah hati.

"anda merendah diri Lady, saya datang karena tidak ada kerjaan yang harus saya urus.. "

Cih..

Bahkan kerjaannya banyak dirumah, sebulan saja tak akan habis selesai.

"apa anda akan ikut berburu Duke?.. "

"ya, dan panggil saja saya Simon Lady Aurora.. "

"hah? Simon?.. " Aurora mengulangi.

"ya, Simon. Saya harap anda tidak terlalu formal di depan saya.. " Simon mencium punggung tangan Aurora membuat semua Lady yang ikut berteriak histeris begitu juga para lelaki.

"tuan apa yang anda lakukan, jika istri lakilaki anda melihat ini aku yakin mereka akan murka.. "

"Apa yang direncanakan otak kecil Simon.. "

Rey gelisah sedangkan Chaiden menggeleng kepalanya. Ia tahu tabiat Simon jika berurusan dengan mahluk yang tak ia sukai,pasti akan bermain halus.

"baiklah Simon.." Ujar Aurora dengan senyum manis sementara di dalam hatinya berteriak kesenangan. Berfikir jika dia berhasil dekat dengan Duke Simon.

"selangkah demi selangkah.. " batin keduanya.

Sementara kedua orangtua Aurora yang melihat dari kejauhan tersenyum lebar. Putri yang mereka besarkan sangat berbakat dalam mengambil hati sang Duke, mereka tak sabar menjadi Mertua dari Duke dan memamerkan kepada semua orang bahwa dia mempunyai menantu yang sangat sangat diincar seluruh kekaisaran.

Yah bermimpilah selagi bisa yakan..

__________

12...12..bonus dadakan yang terbesar dari Lazada...

I Became Duke [Seme][BL ]√√Where stories live. Discover now