Empatpuluh Dalapan

9.7K 1.5K 168
                                    

48...

🐯Happy Reading🐯

🐯Typo Komen🐯

***

Satu Bulan kemudian.

Selama satu Bulan penuh, Simon telah menemukan tambang batu tujuh warna serta mengelolanya. Semua hewan yang menganggu mereka basmi hingga keakarnya agar kedepannya tidak menganggu jalannya tambang yang akan menghasilkan pundi pundi emas bagi Simon.

Untuk desa tersebut, Simon telah merenovasi menggunakan idenya dari masa depan. Merubah tatanan serta struktur bangunan agar lebih menarik dan indah dipandang. Tak lupa menambahkan beberapa bunga dan pohon dengan bentuk berbeda.

Desa tersebut Simon beri nama Hamel. Yang dihuni oleh para pekerja tambang dan separuh prajurit naungannya yang akan menjaga tambang serta menjaga keamanan sekitar agar orang asing tidak membuat keributan.

Di salah satu ruangan, Simon sibuk dengan berkasnya. Bahkan kantung mata sudah terlihat jelas di bawah matanya. Rey masuk membawa teh hijau yang ditanam langsung oleh si Simon.

"kenapa kamu tidak beristirahat dulu Simon, lihat kantung mata yang sangat jelek itu"

"nanti! "

"astaga, kenapa kamu keras kepala sekali.."

"sudah biasa"

"dasar maniak kerja" gumam Rey yang masih bisa di dengar Simon.

"bagaimana tambangnya? "

Rey duduk di kursi kayu di depan Simon lalu menuangkan teh kedalam cangkir.

"untuk saat ini, pekerja tambang belum ada karena para warga yang melamar kerja ada di perjalanan mengingat desa ini paling pelosok."

Simon mengangguk saja. "kontrak kerja para pekerja." Simon menyerahkan puluhan kertas yang berisi peraturan untuk para pekerjanya yang sudah dia tanda tangani.

"bagikan jika mereka sudah tiba."

Rey membaca peraturan yang ditulis langsung oleh tuannya dengan cermat. Takut nanti memberatkan para pekerja dan dia bersyukur tidak ada yang berat.

"mereka tidak pulang?"

"ya, mengingat perjalanan yang sangat jauh dari sini."

"tidak membawa keluarga."

"desa ini tidak menampung keluarga mereka. Hanya diri mereka sendiri yang akan tinggal di desa ini. "

"bagaimana jika keluarga mereka bersikeras ingin ikut? "

"keluarkan keluarga mereka yang ingin bekerja."

"lantas, uang bulanan keluarga mereka? "

"nanti ada yang kirim, dan tentu saja dipotong dari gaji mereka karena aku tidak sebaik itu ingin memberikan uangku secara percuma." Simon tersenyum miring.

"kamu menakutkan." Simon mengangkat bahu acuh.

**

Satu bulan kemudian.

Tak terhitung sudah dua bulan Simon berada di desa Hamel untuk mengurus semua pertambangannya. Para pekerja juga sudah menyetujui kontrak kerja seumur hidup itu. Kerja seumur hidup hingga saat mereka tidak mampu lagi atau sudah sangat tua maka mereka diberhentikan dan di kembalikan kekeluarganya untuk menikmati hari tua. Usia penerimaan itu dari umur tujuh belas tahun sampai tigapuluh tahun.

"ah, akhirnya selesai." Simon meregangkan otot ototnya yang kaku karena dari kemarin duduk di meja kerjanya tanpa berpindah dan berdiri.

"kuda sudah siap.." ucap Rey dari depan pintu.

I Became Duke [Seme][BL ]√√Место, где живут истории. Откройте их для себя