Duapuluh Satu

13.8K 1.7K 122
                                    

Seperti halnya Hendry, keempat pemuda yang menjadi selir dari Simon yang mendengar kedatangannya sangat senang. Mereka berbondong bondong menuju tempat di mana Simon berada namun langkah mereka harus berhenti saat melihat seorang pemuda yang dibantu turun oleh Simon.

Tempat dimana mereka berhenti menjadi suram bahkan terasa asam dan sesak. para pelayan hanya mampu menahan diri agar tak pingsan.

" siapa dia?.. " tanya Ernon kepada pelayannya.

"sa-saya tidak tau tuan.. " jawab Liana (30 thn). Pelayan pribadinya dengan gugup.

Belum selesai dengan pemuda yang bernama Aldwyn itu muncul lagi Hendry menambah kecemburuan mereka. Mereka bukan marah cuman cemburu, mereka kalah cepat dari Hendry. Lagi wajah mereka menghitam melihat kemesraan mereka di depan umum.

Bastian, sudah pergi dari tempat itu. Dia memilih pergi ke tempat yang nyaman nan tenang yaitu kebun apel.

**

"dimana Bastian?.. " tanya Simon saat mereka sudah berkumpul di ruang keluarga yang tak pernah dimasuki oleh mereka. Hari ini mereka pertama kali masuk dan melihat ruangan yang sangat besar dan mewah di lengkapi sofa besar nan panjang tak lupa pula meja kaca di tengahnya.

Foto foto keluarga terdahulu terpampang jelas di setiap dinding dan foto itu berhenti sampai di foto keluarga Simon. Dimana Simon berdiri dengan gagah dan tatapan tanpa ekspresi saat masih remaja dengan pedang kematian miliknya yang terletak di pinggang

"kami tidak tahu.. " jawab Lukas.

" sepertinya aku akan berbicara dengannya nanti.. " gumam Simon.

"baiklah seperti yang kalian lihat, kita berada di ruang keluarga.. " jedanya untuk melihat wajah wajah pemuda yang menjadi selirnya." aku minta maaf.. "

"HAH!?.. " bingung mereka berempat 

"aku minta maaf atas sikapku selama ini dan aku akan merubahnya untuk kalian. Maafkan aku jika aku kurang memberi perhatian ralat bahkan tak pernah sekalipun. Jika bisa kita akan memulainya dari awal apa kalian bersedia.. " Simon berlutut di hadapan keempatnya dengan pandangan tertunduk.

"Simon sialan, kau yang berbuat aku yang menanggungnya jika kita bertemu di alam mimpi ku tebas kepalamu.." batin Simon yang memaki maki Simon Asli.

Cukup lama Simon berlutut di hadapan mereka yang saling memandang dengan mata berkaca kaca.

'grap'

Tubuh Simon di peluk oleh mereka berempat tanpa aba aba membuat tubuh Simon ambruk kebelakang diikuti mereka yang menindihnya.

"he-hey satu satu peluknya aku gak hilang kok.. "

"hiks hiks hiks.. " tangis Ernon di ikuti yang lainnya.

"hey kok nangis.. " tangis keempatnya makin pecah membuat Simon tidak tau harus berbuat apa sebab ini pertama kalinya dia berhadapan dengan orang menangis apalagi empat. ( Aldwyn emang pernah nangis cuman di abaikan oleh Simon).

Lukas memeluk Simon erat menyalurkan rasa bahagianya karena ini yang sudah lama dia nantikan. Tapi jangan terlalu erat juga kali gak lihat apa wajah Simon yang memerah karena oksigen di paru parunya mulai menipis.

"menangislah sepuas kalian,, keluarkan semuanya yang ingin kalian keluarkan.. "

Simon bodoh.dengan dia berucap begitu maka makin deraslah tangis mereka. Ya salahnya juga sih yang buat mereka seperti itu.bukan dia tapi si bajingan pemilik tubuh .

Sebenarnya sifat mereka sama tak ada bedanya cuman di sini Simon ingin memulai hidup barunya, berbagi kebahagian bersama tertawa bersama, melakukan hal hal lainnya bersama mereka. Karena tujuan Simon hidup di dunia ini selain bahagia ia juga harus menyelesaikan beberapa permasalahan agar di masa depan tidak menganggu hidupnya bersama para selirnya.

( ini mereka di panggil suami, istri atau selir ya?  W gak tau)

**

Simon berjalan menyusuri halaman tanah lapang yang luas diisi dengan berbagai pohon buah buahan yang terletak cukup jauh dari mension selepas berbicara dengan para selirnya.

"dimana dia?.. " gumam Simon yang bercelinguk mencari keberadaan Bastian. "mungkin di pohon apel paling ujung.. " Simon berjalan tanpa suara. Ia ingin mengengetkan Bastian
Namun apa yang ia lihat? Bukan dia yang memberi kejutan tapi dia yang dikejutkan.

"ah... Maaf menganggu waktunya.. " ucap Simon yang membuatnya terkejut

__________

Typo komen




I Became Duke [Seme][BL ]√√Where stories live. Discover now