Tigapuluh Tujuh

11.5K 1.6K 74
                                    

37....
.
.
.
.
.

  Kuda hitam Simon melaju cepat memasuki hutan, perburuan sudah diadakan beberapa jam lalu tapi dia tak mendapatkan hewan buruan satupun bukannya tak ada hewan buruan cuman di terlalu malas untuk turun dari kuda bahkan mengeluarkan pedangnya saja dia malas. Dia lebih memilih menelusuri hutan tersebut.

Simon semakin dalam memasuki hutan tersebut hingga matanya tak sengaja menemukan sebuah tempat yang indah menurutnya. Kolam dengan bunga tujuh warna ditengahnya. Bukan cuman bunganya yang indah bahkan air kolamnya pun indah jerni kebiruan seperti laut.

"apa tak ada yang pernah kesini sebelumnya?.. "

Simon turun dari kudanya lalu berjalan menuju kolam tersebut. Airnya tenang dan damai. Semilir angin menggoyangkan rambut hitam legamnya matanya perlahan terpejam menikmati suasana nyaman dan tenang.

Beberapa menit kemudian, mata yang tertutup itu perlahan terbuka dan matanya menampilkan keterkejutan.

'Deg'

Tubuhnya menegang, kenapa dia tak merasakan keberadaan mahluk yang ada di depannya ini? Apa kemampuannya menurun?

'Shhhh'

Desis mahluk yang ada di depannya. Bagaimana dia tak terkejut, tiba tiba membuka mata di hadiahi sebuah wajah ular yang sangat besar tepat di depan wajahnya hanya beberapa cm lagi maka wajahnya akan tertempel dengan wajah ular itu. Mata ular itu berwarna hijau dengan sisik hitam.

'Shhh'

Suara desis ular itu kembali terdengar, lidah dua mata itu tepat mengenai wajahnya membuat lendirnya membanjiri tubuh Simon yang berapa kali lipat kecilnya.

Wajah Simon menggelap, dia benci bau dan kotor. Simon mengelap wajahnya dengan sarung tangan tanpa berpindah tempat seincipun. Mata ular itu memperhatikan setiap gerak gerik Simon.

"dari mana datangnya ular sialan ini.."

Tiba tiba mulut ular itu terbuka memperhatikan taringnya yang panjang dan besar.

'Boom'

Mulut ular itu terbuka dan ingin memakan Simon namun dengan cepat Simon berpindah tempat. Mata Simon menajam memperhatikan seluruh tubuh ular yang ukurannya tak manusiawi itu dan ternyata dari kolam yang ia kagumi.

"tenang tapi mematikan.. "

Ular itu bergerak cepat kearah Simon dan kembali menyerang, Simon berlari kearah pohon yanga ada di sekitarnya, menginjak dahannya lalu melakukan salto belakang.

'Sring'

Tangan Simon mengeluarkan pedangnya dan berhasil melukai ular tersebut.

'shhhh'

Ular itu kembali menyerang Simon dengan cepat bahkan lukanya itu tak dianggap olehnya karena tubuhnya yang besar luka sekecil itu tak berefek apapun.

'srett'

Simon kembali melukai kulit ular itu dan ternyata kulit sisiknya lumayan keras. Simon kembali melompat dan tepat di atas kepala ular itu. Ekor ular itu bergerak ingin mengambil Simon dari atas kepalanya.

'srtt'

'tuk'

Ekor ular itu terputus, darah merah kehitaman keluar dari tubuh ular itu. Desisan keras keluar dari mulut ular itu. Kepalanya bergerak membenturkannya ke pohon dan tanah serta batu besar berusaha menjatuhkan Simon dari kepalanya.

'jleb'

'Shaaaaa'

Ular itu kesakitan saat  kepalanya ditusuk oleh pedang Simon dengan dalam. Ular itu mengamuk. Tak menyiakan kesempatan Simon mengeluarkan dua belatinya lalu menancapkannya di kepala ular itu lalu meluncur turun seperti lucuran. Kulit ular itu terbuka lebar sekarang keadaannya sekarat.

I Became Duke [Seme][BL ]√√Место, где живут истории. Откройте их для себя