Evanescent

53.5 Just Go

Meski sudah berniat untuk menggunakan waktunya hanya untuk mempersiapkan ujian nasional, Mita nyatanya tak bisa menghentikan kerja otaknya yang sedikit banyak masih memusingkan soal Aaron dan Genta. Anak perempuan itu sama-sekali tidak memiliki masalah dengan jarak yang tersetel di antara mereka selama hampir dua bulan terakhir. Hanya saja, dia pikir itu tetap perlu untuk menegaskan perasaannya dan memberikan kejelasan pada masing-masing Aaron dan Genta.

Kalau boleh jujur, Mita sampai sekarang tidak tahu perasaannya lebih berat ke siapa—antara Aaron dan Genta. Sebut Mita bodoh, tapi anak perempuan itu—bahkan setelah semua ini—sungguhan masih terjebak dalam perasaan sukanya untuk Aaron dan Genta yang beratnya hampir sama banyak. Meski demikian, untuk sekarang Mita tidak akan menampik kalau dia memang terlihat lebih menaruh perhatian pada rencana Aaron—walau sesungguhnya dia juga menaruh banyak perhatian pada pengakuan Genta.

Itu mungkin karena sejak awal Aaron memang sudah merancang masa depannya dengan Mita dan Mita tahu akan hal tersebut. Anak perempuan itu bahkan diam-diam menggantung harap agar apa yang direncanakan Aaron dapat menjadi kenyataan, karena—pada saat itu—Mita pikir tidak akan ada hal lain yang lebih membahagiakan untuknya daripada memiliki masa depan yang baik bersama Aaron.

Jujur, untuk sekarang semuanya terasa sangat kabur. Hati Mita membuka ruang yang cukup bagi Genta untuk menetap setelah anak lelaki itu datang ke dalam hidupnya. Mita tidak mau munafik kalau terlepas dari semuanya, Genta sudah banyak mengisi ruang yang tersedia di dalam hatinya dan Mita tidak menyesali hal itu, dia malah menyukainya. Mita menyukai Genta.

Mita sungguh tidak tahu apa yang tengah direncanakan semesta untuknya. Dia sungguh tidak memiliki banyak ide tentang apa yang harus dia lakukan pada kisah percintaan remajanya yang—entah bagaimana bisa—berubah jadi sangat rumit seperti ini. Meski begitu, mau bagaimanapun juga Mita sadar dan tahu kalau hidup adalah tentang pilihan. Dia sepenuhnya mengerti kalau dia tidak boleh serakah dengan mengiginkan Aaron dan Genta sekaligus.

Mita harus memilih. Dia sudah banyak berpikir dan sepertinya dia akan memilih Aaron.

Aaron memiliki tujuan yang lebih jelas daripada Genta. Aaron berencana membawa hubungannya dengan Mita ke jenjang yang lebih serius waktu Genta hanya menyakinkan Mita tentang perasaan sukanya. Mita pikir, kalau dilihat dari masing-masing aksi dua anak lelaki itu, yang paling menjanjikan adalah milik Aaron. Karena Mita tidak bisa memilih berdasarkan rasa sukanya terhadap dua anak lelaki itu, jadi dia memilih berdasarkan masing-masing aksi yang mereka ambil.

Mita memilih Aaron.

Mita memilih Aaron untuk dia pertahankan.

Mita juga memilih Genta.

Mita memilih Genta untuk dia lepaskan.

→←

"Blue ocean?"

Mita mengagguk sambil mengulum senyum untuk merespons pertanyaan Genta barusan. Di hari ke-dua 'hari tenang' ini, Mita mengajak Genta untuk menghabiskan waktu bersama. Mereka pergi ke kafe yang sebelum ini sudah pernah mereka kunjungi.

Genta langsung duduk di seberang Mita ketika dia selesai memesan minum dan makan. Dua anak itu bertukar tatap selama beberapa lama sebelum akhirnya mulai merajut obrolan. Tak dapat dipungkiri bahwa hal yang keduanya lakukan sekarang terasa begitu menyegarkan. Dua bulan ke belakang hanya mereka gunakan untuk membiasakan diri dengan keadaan yang baru, keadaan yang memaksa keduanya untuk menyetel jarak yang cukup tebal.

Obrolan keduanya tentang seberapa banyak materi yang sudah mereka kuasai untuk ujian nasional harus terhenti lantaran seorang pelayan baru saja datang untuk membawakan pesanan mereka. Setelah sama-sama berterima kasih, Genta langsung meminum americano-nya sementara Mita hanya sibuk mengaduk blue ocean miliknya. Anak perempuan itu seketika meragu. Padahal, sebelum ini dia sudah berniat untuk bicara dengan tegas mengenai pilihannya. Padahal, sebelum ini Mita sudah siap untuk memberitahu Genta perihal Aaron yang berniat untuk datang bertemu orangtuanya demi membahas kelanjutan hubungan mereka.