Started-Genta

383 44 21
                                    

Pragiagemilang Genta Alifanza

Lahir di Bogor, 26 Januari 1996. Tinggi badan 175 cm dan berat badan disamarkan. Golongan darah O dan anak bungsu dari dua bersaudara. Dia tengah mengalami krisis-afeksi.yha.nggak-mental sehat sebab kejadian yang baru saja dia alami. Karena kejadian tersebut juga dia harus pindah sekolah demi kepentingan batinnya yang mulai oleng.

Pragiagemilang. Dua kata yang sengaja disambung oleh sang mama ini motifnya kurang jelas. Nama anak ini sebenarnya teralu boros. Persis seperti wajahnya-nggak. Pragia adalah Bahasa Sansekerta yang artinya yang pertama dan luar biasa. Alifanza juga diambil karena alif artinya satu. Dia anak lelaki pertama di keluarga. Intinya Pragia dan Alifanza bermakna satu ; yang pertama.

Nama panggilannya Genta. Atau mungkin Ami-entah dari mana asalnya karena dari serentet huruf yang tersambung dalam namanya gak ada unsur ami sama sekali-untuk keluarga dan orang-orang terdekatnya saja.

Genta terpaksa pindah sekolah di waktu yang sangat tanggung begini saat semester akhir tingkat dua baru saja hendak di mulai. Lelaki ini punya sedikit masalah di sekolah lama yang membuat namanya-mau tak mau-tercoreng. Lantas demi menghindari cemoohan banyak orang, ia dipindahkan ke sekolah lain oleh sang ayah.

Dia bukan anak berandal atau pentolan kelas, sebenarnya. Anak ini justru paling terkenal karena selalu jadi peringkat nomor satu seantero sekolah. Dari segi apa pun. Tanpa terkecuali. Tentu saja dalam konotasi yang baik, bukan yang negatif.

Meski begitu, tetap saja Genta punya celah untuk dijatuhkan. Seperti sekarang contohnya. Ketika ia hanya terlibat dalam satu kasus dan malah dituduh sebagai salah satu pelaku. Dia tak sepenuhnya sempurna. Nothing's perfect, right?

Soal kepribadian, dia agak canggung. Maksudnya, tidak terlalu easy going atau pun supel. Punya first impression yang cool dari sekian banyak mata yang melihat. Padahal aslinya jauh sekali dari kata keren. Genta ini bisa jadi super idiot kalau sudah dekat dengan seseorang. Bahkan perlu dipertanyakan sebenarnya dia ini golongan darahnya O atau AB. Saking absurd tingkahnya.

"Pak."

"Ya, den?"

Ada sedikit jeda sebelum Genta melanjutkan kalimat. Sementara pak supir yang sekarang sedang fokus mengendalikan setir sudah melirik was-was lewat kaca spion tengah. Biasanya kalau sudah di situasi begini, Genta bakal memulai aksinya yang-

"Ami mau ganti cita-cita deh pak, kayaknya. Udah ga minat belajar buat nerusin bisnis papa."

"Lho, aden maunya jadi apa dong kalo gitu?"

"Ami mau jadi penerjemah aja pak."

"Penerjemah bahasa apa, den?"

"Bahasa kalbu."

-sangat tidak masuk di akal.

"Yang bener aja lah, den. Bahasa kalbu gak ada ilmu teori sama prakteknya. Aden mau nerjemahin kalbu siapa emangnya?"

"Gak tau pak Ami juga. Tapi kayaknya seru."

"Den,"

"Ya, pak?"

"Besok-besok gak usah bapak yang anter ya, sekolahnya. Aden berangkat sendiri aja."

"Lha kok gitu pak?"

Dalam hatinya si bapak supir membatin, YA ABISNYA CONGOR KAYAK GINI MANA TAHAN NGADEPINNYA YA GUSTI NU AGUNG.

"Soalnya naik mobil suka macet, den. Tuh lihat. Ini aja kita hampir kesiangan." Kata pak supir sambil mengarahkan jari telunjuk ke barisan mobil yang macet di depan.

"Terus Ami ke sekolah naik apa pak? Naik naga?"

Kesal, pak supir menghela napas berat sambil mengusap wajahnya frustasi.

"Nanti bapak izin ke papanya aden supaya dibolehin bawa motor lagi. Kasihan adennya kalau hampir setiap hari datang telat terus."

Terjemahan dari perkataan terakhir pak supir : ya ngana pikir beta tahan gitu mengantar jemput anak abstrak model ngana? Jauh-jauh sana hush.

Terjemahan dari perkataan terakhir pak supir : ya ngana pikir beta tahan gitu mengantar jemput anak abstrak model ngana? Jauh-jauh sana hush

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EvanescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang