TIPS MENULIS #122 : Menulis Cerita Benci Jadi Cinta

421 30 9
                                    

Jika kamu ingin menulis ksiah cinta yang menarik dan seru, mungkin kamu bisa mencoba ini!

Cerita benci jadi cinta memiliki dinamik yang membuatnya tidak membosankan. Ini juga salah satu yang populer sehingga tidak ada salahnya untuk mencoba.

Membuat musuh saling jatuh cinta bukanlah tugas yang mudah, dan membutuhkan banyak perencanaan yang matang untuk melakukannya. Karakter tidak hanya perlu memiliki chemistry, tetapi kamu juga perlu memastikan bahwa apa pun yang menginspirasi kebencian mereka tidak dapat dimaafkan. Hal terakhir yang kamu inginkan adalah plot romansamu terasa dipaksakan.

Berikut tipsnya:

1. Tetapkan Karakter dalam Cerita

Pertama dan terpenting, kamu harus memastikan bahwa musuh memiliki potensi untuk bergaul. Kamu harus sangat strategis tentang bagaimana kamu mendesain karakter ini, karena ini akan menentukan apakah dinamika akan bekerja secara otentik atau tidak. Karakternya harus individu yang unik, tentu saja, tetapi kamu perlu membangunnya sedemikian rupa sehingga pembaca kamu dapat mengidentifikasi chemistry mereka.

Kedua karakter harus memiliki beberapa sifat yang mirip atau saling melengkapi. Karakter bisa memiliki selera humor yang sama, bercanda dengan sarkasme, atau memiliki keyakinan atau tujuan yang selaras satu sama lain. Mereka harus memiliki sifat yang menutupi kekurangan orang lain, dan mereka harus memiliki perjuangan dan kekurangan yang bisa dibantu oleh karakter lain—jika mereka bisa bergaul.

Namun, kamu tidak boleh memaksakan kesamaan ini ke tenggorokan pembacamu—kamu ingin pembaca memahami seluk-beluknya, jadi jangan terlalu jelas tentang hal itu. Paralel ini harus memberi pembaca perasaan bahwa mereka akan rukun, jika bukan karena hambatan apa pun yang membengkokkan pendapat mereka satu sama lain pada awalnya.

Salah satu contoh yang paling sering adalah kenyataan bahwa keduanya sebenarnya memiliki hati yang baik, hanya saja tidak terlihat di mata satu sama lain awalnya. Setelah waktu berjalan, mereka bisa melihatnya.

2. Tentukan Alasan Mengapa Karakter Saling Membenci

Ada sejumlah alasan berbeda yang dimiliki karakter untuk saling membenci, tetapi kamu juga harus berhati-hati dalam menyikapinya. Beberapa alasan bekerja lebih baik untuk dinamika ini daripada yang lain, jadi berikut adalah beberapa alasan terbaik untuk digunakan jika kamu ingin sainganmu jatuh cinta:

a. Perang: Berada di sisi yang berlawanan dari perang memposisikan karakter untuk saling membenci terlepas dari kepribadian mereka.

b. Kesalahpahaman: Kesalahpahaman adalah cara luar biasa untuk membuat pembaca kamu menarik diri, karena mereka menyaksikan karakter berulang kali bersandar pada asumsi untuk membenarkan kebencian mereka yang tidak perlu terhadap orang lain.

c. Keyakinan: Yang ini sedikit lebih sulit untuk dikerjakan, karena keyakinan yang berlawanan bisa sulit untuk ditoleransi orang. Agama, politik, dan moral sering kali menjadi pemecah masalah dalam hal bergaul.

d. Masyarakat: Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada ketika karakter saling membenci karena orang tua, pendidikan, atau perbedaan kelas.

e. Kesan Pertama yang Buruk: Terkadang, hanya kesan pertama yang negatif yang diperlukan karakter untuk mulai mencari lebih banyak alasan untuk saling membenci.

f. Persaingan: Persaingan dapat memunculkan yang terburuk pada orang, jadi jika kedua karaktermu bersaing untuk tujuan yang sama, mereka mungkin akan bentrok sebagai hasilnya.

Jika karaktermu saling membenci karena alasan yang salah, maka kamu bisa berakhir secara tidak sengaja meromantisasi intimidasi, pelecehan, dan hubungan manipulatif. Aku tidak perlu memberi tahu kamu—jangan lakukan ini.

Cara Cepat Menjadi Penulis Hebat : TIPS MENULIS [DITERBITKAN]Where stories live. Discover now