Cara Cepat Menjadi Penulis Hebat : TIPS MENULIS [DITERBITKAN]

TIPS MENULIS #18 : Mengurangi Jumlah Halaman

Ketika halaman naskahmu lebih dari permintaan penerbit (biasanya 200 atau 250) kamu harus mengurangi jumlah halaman. Sebenarnya kalau enggak juga gak papa sih, yang penting ceritamu menarik aja dan nekat hehe tapi kalau tetep ingin mengurangi jumlah halaman, aku akan membatu. Nah saat mengurangi jumlah halaman lebih baik sekalian kamu melakukan self-edit yaaa. Oke, langsung aja kita ke cara bagaimana mengurangi jumlah halaman. Apa yang harus dihapus?

1. Sangat.

Kata sangat sebenarnya tidak usah ditulis. Ketika kamu ingin mengatakan bahwa dia tinggi atau dia pendek, tidak perlu menulis dia sangat tinggi, dia sangat pendek, pembaca sudah paham okay kalau dia sangat tinggi atau pendek tanpa harus kamu tulis itu.

2. Filter Words.

Kata-kata seperti melihat, mendengar, mengingat adalah termasuk filter words, kamu bisa menyingkirkan kata ini sehingga pembaca juga bisa merasakan langsung apa yang dilihat, didengar dan diingat karaktermu.

3. Mulai

Pembaca ingin mendapatkan sesuatu yang terjadi sekarang. Jadi kata mulai tidak diperlukan.

Contoh : Lelaki itu mulai menangis.

Sebaiknya kamu menulis : Lelaki itu menangis.

4. Tiba-tiba

Lagi, pembaca ingin merasakan apa yang terjadi saat ini tanpa peringatan lebih dulu. Kata tiba-tiba hanya akan membuat kejadian tiba-tiba menjadi tidak tiba-tiba.

Contoh : Dia berjalan menuju mobilnya tiba-tiba dia terpelosok ke galian lubang.

Kamu bisa menulis : Dia berjalan menuju mobilnya dan terpelosok ke galian lubang.

5. Kemudian / Lalu

Kata ini juga akan membuat pembaca dituntun ke jadian tertentu, bukan bersama-sama menghadapi kejadian itu.

Contoh : Dia berteriak meminta tolong kemudian ada seorang lelaki yang datang menolongnya.

Kamu bisa menulis : Dia berteriak, putus asa takut tidak ada yang mendengarnya. Ketika harapannya pupus, seorang lelaki menelongok ke lubang.

6. Informasi Berulang

Jika kamu sudah menulis sebuah informasi dalam sebuah narasi, kamu tidak perlu mengulangnya lagi di informasi lain / dialog.

Contoh : Negeri Almyra itu adalah negeri penuh dengan bidadari dan hewan ajaib. Setiap seribu tahun, pohon yang ada di kota bisa menghasilkan emas.

"Kamu mau kemana?

"Ke Negeri Almyra."

"Apa itu negeri almyra?"

"Negeri Almyra itu adalah negeri penuh dengan bidadari dan hewan ajaib. Setiap seribu tahun, pohon yang ada di kota bisa menghasilkan emas."

7. Hai, Hai, Helo, Helo, BASI

Dialog sapaan di awal itu basi banget dan nggak berguna. Selain bisa memperlambat pace cerita, dialog seperti itu nggak berperan apa-apa dalam plot.

Tapi aku mau nunjukin sifat karakter dari percakapan santai itu....

Nunjukin sifat karakter nggak harus dari small talk. Kamu bisa menonjolkan dari tindakan dan ucapannya di kejadian tertentu (yang krusial lebih baik), pilihan-pilihan yang dia ambil. Itu akan lebih efisien daripada kamu menghabiskan setengah halaman cuma untuk bilang :

"Hai."

"Hai."

"Apa kabar?"

"Baik, kamu?"

"Baik juga. Kamu lagi apa?"

UHHH ngebosenin... nggak ada yang baca :(

Okay, itu dia kata-kata yang bisa kamu hapus kita ingin mengurangi jumlah halaman dan melakukan self-edit ya. Jangan lupa cek lagi plot kamu, apakah terlalu berbelit-belit? Jika iya, hapus!

Cerita aku Mia is Mine! bakal Open PO tanggal 30 Mei 2020 versi cetak / buku / paperbook atau apalah kamu menyebutnya wkwk

Lebih jelasnya bisa kamu baca di ceritaku itu. Versi wattpad juga masih tersedia sampai beberapa hari ke depan.

Aku post tips menulis tiap hari rabu.

Jamnya gak tentu. Kadang bisa pagi, kadang sore, kadang malem jadi follow aku supaya gak pernah ketinggalan ya!

Mia is Mine! Fearless tersedia di nulisbuku.com.

Link di bio dan di kolom komentar :)

See ya!

-----------------------