TIPS MENULIS #47 : Cara Menulis Cerita Misteri

1.6K 109 3
                                    

Halo, temen-temen! :D

Seperti yang kamu tahu, aku akan merilis novel misteri Dielive pada tanggal 20 November 2020 :D

Dielive ber-genre misteri dengan segmen pembaca Young Adult, diterbitkan secara self-publisher dan bisa dipesan melalui nulisbuku.com :D

Nah untuk merayakan perilisan Dielive, aku akan memberikan tips bagaimana cara menulis cerita misteri berdasarkan pengalamanku menulis Dielive. Yuk langsung aja! :D

1. Buat Pembaca Peduli Pada Karakter

Sebenarnya ini penting bukan hanya untuk cerita misteri, tetapi untuk semua cerita. Kamu harus membuat pembaca peduli pada karaktermu.

Untuk genre misteri atau horror penting untuk membangun rasa takut dan ketegangan. Di dalam ketegangan itu, pembaca harus peduli pada karaktermu.

Misalnya seorang pembunuh membawa pisau mengejar karakter utamamu, pembaca harus menginginkan karakter utamamu selamat dan tidak terbunuh. Cara untuk mewujudkan itu adalah dengan membuat pembaca peduli pada karaktermu. Buatlah karakter yang kompleks, relatable, dan mempunyai kelemahan. Itu akan mempermudah mendapatkan simpati pembaca.

2. Buat Pembaca Sedikit Mengetahui

Kamu tahu apa yang paling menakutkan di dunia ini?

Ya. Ketidaktahuan.

Tidak mengetahui apa-apa lebih menakutkan daripada sudah mengetahui.

Ketidaktahuan membangun misteri, antisipasi.

Coba pikirkan; kamu pergi interview kerja dan menunggu kabar diterima atau tidak sampai minggu depan, atau contoh lain, kamu pergi untuk sebuah blind date dengan seseorang yang sama sekali belum pernah kamu temui, oh, jangan-jangan dia pembunuh berantai!

3. Kamu Harus Tahu dengan Baik Ceritamu

Meskipun kamu memnyimpan sesuatu dari pembaca, kamu harus sudah mengetahui lebih dulu ke mana cerita itu berjalan, siapa pembunuhnya, dan apa motifasinya. Apakah pembunuhnya jahat karena dia mau balas dendam? Apakah mereka jahat karena mereka seorang psikotik? Apakah mereka jahat karena mereka keturunan iblis?

Kejutkan pembaca tanpa membuat mereka bingung dan kehilangan arah. Di akhir cerita pembaca harus mengatakan, "Oh ya! Kenapa enggak kepikiran ya?" daripada "Hah? Apa?"

4. Tingkatkan Pertaruhan

Pertaruhan adalah hal penting dalam semua cerita - sama seperti membuat pembaca peduli. Dan pertaruhan yang paling efektif untuk cerita misteri adalah pertaruhan hidup dan mati. Apakah karakter utama akan tetap hidup atau mati? Jangan hanya memberitahu pembaca tentang pertaruhan itu, tapi tunjukan pada pembaca, pada karakter utama, apa taruhannya.

Misalnya dalam sebuah scene karakter utama melihat sendiri korban tergeletak di dalam kamar mandi hotel dengan tubuh terpotong-potong ketika sedang berusaha menelepon. Itu akan membuat karakter utama sekaligus pembaca menyadari seberapa tinggi pertaruhannya.

5. Gunakan Kelima Indera Untuk Mendeskripsikan

Jangan  menulis, "Dia takut."

Posisikan dirimu menjadi karakter itu. Bagaimana perasaanmu ketika kamu cemas atau panik. Jantung berdegup keras, dada menjadi sesak, napas tidak beraturan, menelan ludah berulang kali, tenggorokan menjadi kering, bibir bergetar,beberapa orang menggigit bibir bawahnya sendiri ketika sedang gugup atau panik, ada beberapa orang yang lututnya bergetar ketika dia cemas dan ketakutan, dll.

Ambil perasaan itu dan letakkan untuk karaktermu. Otomatis cerita yang hanya fiksi, berubah terasa nyata.

6. Mulai dengan Aksi

Cara Cepat Menjadi Penulis Hebat : TIPS MENULIS [DITERBITKAN]Where stories live. Discover now