TIPS MENULIS # 77: Cara Menulis DRAMA

1K 58 4
                                    

Secara singkat dijabarkan oleh google, drama adalah serangkaian peristiwa atau rangkaian keadaan yang menarik, emosional, atau tidak terduga.

Genre ini bisa berdiri sendiri atau bisa merupakan bagian dari genre lain.

Menggunakan drama untuk bagian awal ceritamu juga dapat menentukan emosi, sifat karakter utama dan sedikit menggambarkan latar belakangnya.

Drama bukan hanya sekadar kata-kata yang rumit yang berusaha terlalu keras untuk mengacaukan perasaan.

Lalu apa hal yang mampu membuat drama menjadi sesuatu yang lebih menarik?

Jawabannya adalah AKSI.

Bukan aksi seperti tembak-tembakan, bom atau kejar-kejaran mobil.

Kurang lebih seperti ini:

Ketika aku bekerja di sebuah desa kecil sebagai tenaga suka relawan, seorang gadis berusia tiga tahun jatuh ke dalam sumur tua yang terabaikan. Mereka mengumpulkan semua orang di desa untuk mencoba menyelamatkan gadis kecil itu hidup atau mati. Mereka memanggilku untuk berbicara dengan perusahaan penambang lokal dan melihat apakah mereka memiliki alat untuk bisa menyelamatkan gadis  kecil malang itu yang telah terjebak di sumur selama dua hari. Namun, masalahnya adalah mesinnya terlalu tinggi untuk melewati satu-satunya jembatan yang mampu membawa kami ke gadis malang itu.

Aku mencoba segala cara, tetapi kami tetap tidak bisa membuat mesin tersebut melewati jembatan. Jadi, yang tersisa hanyalah aku untuk mengatakan berita buruk kepada keluarga gadis malang, dan mengatakan bahwa kami harus menghentikan usaha penyelamatan dan aku bilang, "maaf, kami tidak bisa menyelamatkan gadis kecilmu."

Kemudian mereka mengatakan padaku,  "Tidak. Tidak. Baginda Sha akan mengatakan padamu apa yang harus kamu lakukan. Baginda Sha akan mengarahkanmu bagaimana cara untuk menyelamatkan gadis kecil kami!"

Dan kupikir, oh, keluarga malang ini, bukan hanya mereka akan kehilangan anak perempuan mereka, tetapi mereka telah menetapkan keyakinan pada sesuatu yang bahkan aku tidak tahu apa.

Mereka mengatakan lagi, "Baginda Sha akan mengatakan padamu!"

Lalu mereka membawaku ke sebuah ruangan kecil di mana anak laki-laki mereka berusia sekitar lima tahun sedang bermain di lantai lalu mereka menutup pintunya. Anak laki-laki itu memberikan truk di tanganku. Aku mengatakan, "Aku tidak bisa bermain denganmu saat ini!"

Aku berlari kembali ke pintu menemui orang tuanya dan mengatakan, "Aku benar-benar minta maaf, tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan putrimu."

"Tidak, tidak. Tuan Sha akan memberitahumu caranya."

"Aku benar-benar minta maaf, aku harus pergi."

"Tidak. Tuan Sha akan memberitahumu!"

"Aku tidak bisa menunggu," kataku.

"Tidak! Tidak! Itu dia!"

Anak laki-laki tadi datang kepada kami, membawa truk mainan lalu meletakkannya lagi di tanganku.

Aku bilang, "Maaf aku tidak bisa bermain sekarang. Aku harus pergi."

"SH!"

"Maaf, aku harus perg---"

"SHHH!"

"Aku harus pergi sekarang. Ini trukmu."

Aku mengembalikkan truk itu, tapi dia mengembalikannya lagi di tanganku.

"SSSHHHHH!"

Dan, saat itulah, aku paham apa yang dia katakan. Anak kecil ini adalah Baginda Sha. Dan dia baru saja memberitahuku bagaimana caranya untuk menyelamatkan gadis malang itu.

 Aku berlari kembali dan memberitahu mereka untuk mengempeskan bannya sehingga mesinnya bisa lebih rendah dan mampu melewati jembatan untuk menyelamatkan gadis kecil itu tepat waktu.

Momen itu membuatku menyadari bahwa ada sebuah kekuatan yang lebih besar daripada kekuatan kita.

(Rough Draft - Word Dancer)

Scene seperti itu memiliki tujuan, konflik, aksi, ketegangan, memiliki seorang gadis kecil yang harus diselamatkan, memiliki taruhan (tentu saja nyawa gadis itu) dan kejutan.

Jadi aksi tidak harus kejar-kejaran mobil, bom atau tembak-tembakan.

Dalam drama juga dibutuhkan sebuah ide besar yang diambil sebagai kesimpulan, benang merah dan ide itu mampu menyentuh perasaan pembacanya. Ide besar yang mampu mengangkat sebuah cerita adalah ide yang mampu menginspirasi orang lain, mampu memberikan cahaya pada kehidupan seseorang.

Jadi kamu sudah tahu kan apa yang dibutuhkan untuk membuat sebuah DRAMA?

1. TUJUAN

2. KONFLIK

3. PERTARUHAN

4. AKSI

5. KETEGANGAN

6. KEJUTAN

7. IDE BESAR

Lebih mudahnya lagi kamu bisa mengingat ini:

Ketika ada TUJUAN, di situ ada KONFLIK, di saat ada konflik, pasti ada KETEGANGAN/TENSI, dan saat ada tensi, akan ada KORBAN. Itu kunci DRAMA.

Semoga penjelasannya mudah dipahami dan membantu! :)

Minggu depan bahas apa lagi ya? Komen!

Aku rilis tips setiap hari rabu :)

Follow instagram dan youtube channel-ku untuk mendapatkan tips menulis tambahan :)

Follow instagram dan youtube channel-ku untuk mendapatkan tips menulis tambahan :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Miliki Mia is Mine! Fierce di nulisbuku.com :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cara Cepat Menjadi Penulis Hebat : TIPS MENULIS [DITERBITKAN]Where stories live. Discover now