TIPS MENULIS #14 : Narasi yang Tidak Membosankan

6.2K 604 57
                                    

Narasi adalah salah satu kekuatan dalam cerita. Penuturannya sendiri dapat dilakukan dengan sudut pandang orang pertama (Pov 1) atau sudut pandang orang ketiiga (Pov3). Namun, pernahkah kamu membaca sebuah cerita dan tiba-tiba merasa bosan di tengah narasi yang panjang? Atau justru merasa terpikat membaca narasi yang panjang karena dituturkan secara asyik? Bagaimana caranya membuat narasi yang tidak membosankan?

1. Kalimat Utama

Mungkin guru Bahasa Indonesia kamu sudah mengatakan ini sekali, dua kali, atau bahkan ribuan kali bahwa dalam sebuah paragraf harus ada kalimat utamanya. Itu benar. Ini bukan hanya terdapat pada soal ujian saja. Dalam sebuah paragraf memang harus ada kalimat utama / ide pokoknya. Kalimat utama / ide pokok akan membuat sebuah paragraf memilki tujuan dan itu yang dicari pembaca. Pembaca lebih tertarik pada sebuah cerita yang bergerak maju daripada harus terus menerus berputar-putar, sebab itulah paragraf harus memiliki kalimat utama / ide pokoknya.

2. Show don't Tell

Dalam fiksi, ini adalah tips yang paling sering diberikan.

Memang benar, cara membuat pembaca terlibat adalah dengan menunjukkan (show) bukan menceritakan (tell). Terutama ketika mendeskribsikan setting tempat, buatlah agar pembaca ikut berada dalam tempat itu atau ketika karakter mendeskripsikan orang, buatlah agar pembaca melihat orang itu tepat di depannya. Meskipun begitu, tell juga penting dan digunakan dalam saat-saat tertentu ya, misalnya dalam pergantian waktu dari malam ke pagi atau pagi ke malam, boleh sesekali menggunakan show untuk itu, tapi kalau memakai show terus menerus untuk pergantian waktu, pembaca akan lelah.

3. Hindari Filter Words

Buang kata-kata yang memisahkan pembaca dengan karakter (lebih lengkapnya di filter words kamu bisa baca di postingan aku yang lain). Buang kata-kata yang berbelit-belit, kata-kata yang mengandung arti sama. Pilih diksi yang indah, kata-kata yang berada satu level di atas kata-kata yang ingin kamu sampaikan.

Contoh 1 :

Penampilannya sangat bagus.

Daripada menggunakan sangat bagus, lebih baik kamu mengganti dengan luar biasa / menakjubkan / fantastis.

Penampilannya menakjubkan.

Contoh 2 :

Aku amat takut sekali.

Amat dan sekali memiliki arti yang sama, jadi cukup gunakan satu saja.

Aku takut sekali.

4. Ingat Struktur Kalimat

Meskipun ini pelajaran SD, tapi banyak penulis yang lupa.

Struktur kalimat yang benar adalah :

Subjek + Predikat + Objek + Keterangan

Jangan lupa bahwa subjek harus diikuti dengan predikat kemudian baru objek, jangan dibolak-bolik sehingga lebih enak dibaca.

5. Penggunaan tetapi dan tanda baca

Jika penggunaan tetapi dan tanpa bacanya rapi, pembaca akan betah berlama-lama membaca ceritamu. Untuk penggunaan tetapi sudah aku jelaskan di postingan yang lain, jadi bisa dicek supaya lebih lengkap.

Untuk tanda baca seperti penggunaan titik, koma, titik dua, dll bisa cari di website kbbi. Di sana ada lengkap beserta contohnya.

Oke, itu dulu aja :)

Semoga bermanfaat.

Aku post tips menulis tiap hari rabu.

Jamnya gak tentu. Kadang bisa pagi, kadang sore, kadang malem jadi follow aku supaya gak pernah ketinggalan ya!

Mia is Mine! Fearless tersedia di nulisbuku.com.

Link di bio dan di kolom komentar :)

See ya!

Dengarkan laguku di youtube channel ini:

Cara Cepat Menjadi Penulis Hebat : TIPS MENULIS [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang