TIPS MENULIS #51 : Dialog 2

1.3K 129 19
                                    

Hello, I'm back! :D

Hari ini kita akan bahas tentang Dialog. Aku sudah pernah membahas tentang dialog sebelumnya, tapi aku merasa harus menambahkan lagi hehehe jadi ini dia --- Dialog 2 untuk kamu! :D

Ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan dalam menulis dialog, di antaranya hal-hal berikut ini:

1. Kurangi terlalu banyak memakai kata ya, oh, hm di awal kalimat

Jika kata-kata itu banyak digunakan maka pembaca akan bosan. Apalagi jika semua karakter sama-sama selalu menggunakan kata-kata itu. Pembaca akan berpikir dialog itu hanya ditulis oleh penulis dan tidak terdengar nyata. Seharusnya ini yang dihindari oleh penulis. Kamu ingin pembaca percaya bahwa ceritamu nyata. Yang berbicara adalah karaktermu, bukan kamu. Selain itu, kata-kata ya, oh, hm, di awal kalimat itu sia-sia apalagi tidak terlalu diperlukan! Memang biasanya enggak penting sih hehehe jadi, hapus ya!

Contoh:

"Hm, aku rasa kita harus mengecet temboknya warna biru," kata Salsa.

"Ya, aku setuju," kata Rian.

"Oh, aku berubah pikiran! Bagaimana kalau kuning?"

"Hm, kuning boleh juga."

Bedakan dengan ini:

"Aku rasa kita harus mengecet temboknya warna biru," kata Salsa.

"Aku setuju," kata Rian.

"Aku berubah pikiran! Bagaimana kalau kuning?"

"Kuning boleh juga."

.

Dialog akan lebih on point dan nyata!

2. Tonjolkan karakter

Ini kesempatan kamu menunjukkan karaktermu! Misalnya dia adalah orang yang sombong, maka dialognya akan seperti ini:

"Minggu kemarin aku baru saja beli mobil baru karena aku sudah bosan dengan mobil lamaku. Lagi pula suamiku itu tidak peduli mau kuapakan saja uangnya! Oh, iya, ini untuk bayar arisan! Astaga, aku lupa bawa uang cash! Bisa enggak bayarnya pakai cincin berlianku saja? Aku baru beli yang baru kok kemarin waktu jalan-jalan di Paris."

Dari dialog itu pasti kamu sudah bisa menebak bukan bagaimana karakter dia?

3. Semakin singkat semakin baik

George RR Martin pernah mengatakan lebih baik penulis menulis dialog yang singkat-singkat, itu akan mudah dipahami dan tidak membosankan.

4. Kurangi penggunaan dialog tag

Ini penting. Meskipun aku sudah memberikan daftar dialog tag apa saja yang bisa kamu gunakan, tapi tetap ya, minimalkan penggunaan dialog tag karena terlalu banyak dialog tag dapat membuat perhatian pembacamu teralih. Pembaca seharusnya ikut masuk ke dalam dialog, ikut merasakan apa yang dirasakan karakter dalam percakapan itu. Jangan biarkan dialog tag menghalangi pembacamu merasakan itu!

Contoh:

Dengan dialog tag yang banyak:

"Tidak! Bukan pie apel! Kue cokelat! Kue cokelat kesukaanku!" bentak Maria.

"Waktu itu kau bilang pie apel!" balas Romeo.

"Kue cokelat! Kau bertaruh, kau juga tidak tahu tentang minuman favoritku, 'kan?" tanya Maria.

"Jus mangga?" tanya Romeo.

"Jus alpukat!" bentak Maria.

"Oh, ayolah!" bentak Romeo.

Cara Cepat Menjadi Penulis Hebat : TIPS MENULIS [DITERBITKAN]Kde žijí příběhy. Začni objevovat