{ .. 𖤝} A FANTASY STORY BY JEANNA
Namaku Meluna, aku adalah seorang penulis novel fantasi terkenal yang disegani oleh banyak orang. Hidupku yang mendekati kata sempurna membuatku begitu bahagia. Keluarga utuh, teman yang baik, dan karir yang ba...
Waduh, udah hari minggu aja ternyata. Happy reading, yeorobun! Semoga gak gumoh baca ceritaku yang isinya kayak curhatan ini.
Theme song for this part; Kitsch - IVE
Ntah deh, ngerasa cocok aja gitu, wkwk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Ngeselin banget Deluna!'
'Ih, gue baru baca setengah aja langsung tutup buku karena gak bisa nahan gedeg ke Deluna!'
'Gue berharap Deluna mati aja di ending nanti!'
'Gila banget kak, Mel. Aku baru baca satu bagian, tapi udah naik pitam!'
Bangga? Tentu. Siapa yang tidak akan bangga ketika kamu berhasil berkarya? Meskipun mereka melontarkan kata-kata negatif terhadap salah satu karakter fiksi buatanku, itu tidak membuatku tersinggung.
Seperti yang kalian tau, semua novelku tidak pernah gagal. Mereka selalu sukses dan mendapatkan peringkat best seller dari segala toko buku.
Kesukaanku terhadap dunia fantasi mengantarku menjadi seorang penulis novel terkenal. Awal mula aku hanya iseng membuat cerita-cerita yang tidak masuk akal. Aku terinsipirasi dari J.K Rowling, yang merupakan penulis fantasi terkenal. Siapa, sih, yang tidak kenal beliau?
Aku tertawa kecil ketika membaca semua komentar dari beberapa penggemarku. Melihat mereka melampiaskan emosi kepadaku, malah membuatku tersenyum senang. Bukankah itu artinya karakter yang aku buat ini benar-benar sukses?
Kalau kalian ingin tau, bener produser film selalu mengirimkan kontak untuk mengangkat novelku menjadi sebuah film. Namun, aku selalu menolaknya, oh ayolah, karya ku ini bergenre fantasi, sebagian besar pasti menggunakan CGI yang harganya tidak cukup murah.
Iya, oke, aku tau kalau itu semua tanggungan mereka. Tetapi sedikit tidaknya aku harus berkontribusi selama syuting berlangsung. Aku tidak ingin itu, karya dalam bentuk fisik saja sudah lebih dari cukup untukku.
