{ .. 𖤝} A FANTASY STORY BY JEANNA
Namaku Meluna, aku adalah seorang penulis novel fantasi terkenal yang disegani oleh banyak orang. Hidupku yang mendekati kata sempurna membuatku begitu bahagia. Keluarga utuh, teman yang baik, dan karir yang ba...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku tidak ingin menikah denganmu!"
"Oh hoo! Bukankah kau berkali-kali bermimpi untuk menikah denganku waktu itu?" Joel tertawa sinis melihatku.
Masih dengan tawa sinis nya, Joel membelakangiku, "dan sekarang aku sudah mengabulkannya. Tetapi ingat, kau tidak memiliki hak untuk menyentuhku,"
"Ya, dan kau juga tidak boleh menyentuhku!" Aku juga ikut memunggunginya. Benar-benar menjengkelkan pemuda hidung bangir satu ini.
Joel berbalik dan memutar tubuhku agar berhadapan dengannya, "itu hanya berlaku untukku. Kau tidak boleh menyentuhku, tetapi aku bebas menyentuhmu,"
Peraturan yang begitu konyol. Aku melepaskan pegangan Joel pada pundakku, dan kembali memunggunginya, "tidak. Aku tidak mau!"
"Aku sudah membuat keputusan dan Raja menyetujuinya. Maka dari itu, kau tidak akan bisa membantah!" timpalnya dengan bangga.
Saat ini kami berada di taman dekat labirin. Joel sengaja mengajakku kesini untuk membicarakan ini, lagi. Tadi kami sudah sempat membahasnya, hanya saja aku selalu pergi ketika dia belum selesai bicara.
Aku berbalik dan menatap matanya dengan mata yang memicing, "beginikah caramu melamar seorang gadis?"
Joel melipat kedua tangannya diatas perut, "lalu, aku harus bagaimana? Apa aku harus memberikanmu tai kucing emas agar kau bersedia menikah denganku?"
"Aku ingin kastil yang keseluruhannya terbuat emas," ucapku dan tersenyum miring.
Joel mengulum bibirnya dan mengangguk-angguk, "ah ... ya baiklah, aku akan menjadikan kastil emas milik Tory sebagai mahar untuk menikahimu,"
Keningku mengerut, siapa pula Tory ini? Aku tidak mengenalinya. Apakah dia adalah saudagar kaya yang memiliki kastil emas? Sepertinya tidak, namanya seperti jablay, "Tory?"
"Monyet milik Halbert." sahutnya tanpa merasa bersalah.
Tadi malam anjing, sekarang monyet. Aku mendengus mendengar ucapannya, "nikahi saja Tory itu. Aku tetap tidak ingin menikah denganmu,"
"Lagipula, beberapa waktu lalu aku hanya bercanda. Mengapa kau begitu serius menanggapinya? Oh, atau jangan-jangan kau jatuh cinta padaku, Joel?" Aku tertawa dan mencolek perutnya.
Joel sedikit menjauh dariku karena tidak ingin ku goda lagi, "aku tidak akan pernah mencintaimu. Seharusnya kau senang karena terhindar dari orang-orang yang akan melukaimu nanti setelah menikah denganku,"
"Tidak juga. Aku bisa menjaga diriku sendiri kalau kau tidak tau." balasku dan duduk diatas batu sembari melihat langit. Tak ada balasan lagi dari Joel, sepertinya dia memang tidak bisa mengatakan apapun lagi.
