🦋 Kissing In The First Snow

54 8 0
                                    

Theme song;
Spring Snow - The Boyz

! set black theme !

! set black theme !

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sudah jelas. Mulai hari ini, Deluna akan kembali ke Khetopia. Mungkin kami sudah di tandai dengan saudara yang buruk, setidaknya kami tidak seburuk dirimu, Yang Mulia Pangeran Joel."

Aku melotot mendengarkan ucapan New barusan. Menatapnya tidak percaya, "a--apa katamu, New?" tanyaku pelan.

"Tidak, dia tidak boleh pergi!" Joel menarikku dari New.

Namun, New kembali menarikku, "hormati keputusanku, dia akan hidup sebagai Putri Mahkota lagi dan mendapatkan perlakuan yang lebih layak!" Ini mengapa aku jadi bahan tarik-tarikan?!

Tadinya Joel ingin menarikku lagi, hanya saja New langsung menyembunyikanku dibelakangnya.

"Dia istriku, aku yang lebih berhak atas dirinya!" Joel menunjukku.

"Haha, istri? Sejak kapan kau menganggapnya Istrimu? Bukankah kau selalu bersama Putri Arabelle?" tanya New, disertai dengan tawa sinis.

"New, ih!" Aku mengerucutkan bibir melihat New yang benar-benar tidak ingin mengalah.

"Diam." New menatapku datar. Membuatku langsung mengulum bibir dan sedikit menunduk.

Aku tidak menyangka akan seperti ini. Aku pikir mereka semua tidak memperhatikan bagaimana cara Joel memperlakukanku, ternyata aku salah.

"Pergilah." Yang Joel katakan ini membuatku sedikit terkejut dan tidak menyangka bahwa dia akan membiarkan ku pergi.

Di bandingkan aku, raut Arabelle lebih menunjukkan bahwa dia tidak setuju dengan ucapan Joel barusan, "Joel! Tidak bisa, kau tidak bisa mengusirnya karena kita masih mem--" Joel membuat Arabelle bungkam dengan meletakkan jari telunjuk pada bibirnya.

Mendengar ucapan Arabelle, membuatku mengerti. Mereka membutuhkan ku hanya untuk dimanfaatkan, "apa ada untungnya jika aku berada disini? Atau ... yang dikatakan Peri Kegelapan waktu itu benar? Kalian hanya..." aku menghela nafas dan tertawa penuh kepedihan.

Aku berbalik badan, mengusap pipiku yang kembali dibasahi dengan air mata, "kita pergi dari sini, New." Menggerakkan pelan lengannya.

"Kau mungkin memiliki kekuasaan dan hak atas Adikku. Tetapi jika kau ingin dia kembali ke Hoguwen, aku harap kau sudah menyadari semua kesalahanmu." ucap New dengan tegas dan membawaku pergi dari sini.

Karena ini saatnya menerbangkan lentera, New menyerahkanku kepada Eric. Memang kurang ajar, tapi tidak masalah karena dia juga pasti ingin bersama Mathilda. Mengapa aku tidak bertanya soal hubungannya dan Mathilda tadi?! Dasar Meluna, bodoh!

Aku menghampiri Eric yang tengah menulis sesuatu diatas kertas, "apa yang kau tulis?"

"Ibuku pernah bilang, kau bisa menuliskan harapan pada sebuah kertas, dan membiarkannya terbang bersama lentera ini. Dewa serta Dewi akan melihat harapanmu dan mengabulkannya." jelas Eric tanpa menatapku, dia masih sibuk menulis.

MARVELOUS  𐘃  The Lost SoulWhere stories live. Discover now