{ .. 𖤝} A FANTASY STORY BY JEANNA
Namaku Meluna, aku adalah seorang penulis novel fantasi terkenal yang disegani oleh banyak orang. Hidupku yang mendekati kata sempurna membuatku begitu bahagia. Keluarga utuh, teman yang baik, dan karir yang ba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seminggu berlalu, aku masih belum mendapat informasi apapun tentang terpilihnya Arabelle, terlebih lagi Anna tidak muncul, bahkan Ibunya Deluna juga tidak terlihat. Dan Joel yang masih betah di Hoguwen, sementara aku harus menjaga kastil. Tidak sendirian, Rosella ada bersamaku.
Ada kemungkinan, Rosella akan menjadi calon istrinya Halbert. Maka dari itu, dia belum diperbolehkan untuk kembali ke Treusea. Setidaknya aku tidak kesepian selama seminggu ini.
Bisa saja Rosella berada di Hoguwen, hanya saja dia tidak ingin sakit hati ketika melihat Jerome dan Arabelle bersama. Syukurlah Raja memberikan izin kepada Rosella untuk tinggal di kastil sederhana ini. Ekhem.
Meskipun aku berdua bersama Rosella, tetap saja hatiku terasa kosong. Seperti ada sesuatu yang hilang. Aku tidak ingin mengaitkan hal ini dengan Joel. Tetapi setelah mengingatnya, aku selalu ingin melihat wajahnya yang garang seperti kucing garong itu.
Ah iya, sebentar lagi aku dan Rosella tiba di Hoguwen. Kalau di duniaku, hari ini adalah acara fitting baju pengantin. Aku sengaja ingin ikut agar bisa menjalankan rencanaku.
"Kau harus terlihat baik-baik saja, Rosella." Aku berbicara pelan dan mengelus pundaknya. Rosella menghela nafas dan tersenyum.
Lantas, kami berdua masuk kedalam kastil. Langsung masuk ke ruang makan dimana acara fitting baju pengantin akan dilaksanakan. Sambil makan, sambil liat Arabelle(k) coba-coba baju.
Semua Pangeran dan Arabelle sudah ada di meja makan. Hanya Raja dan Ratu yang belum tiba. Rosella menarik lenganku untuk duduk disebelahnya.
Alamak! Mengapa aku harus duduk tepat di sebrang Joel? Syukur saja meja ini lebar, jadi aku tidak harus melihat wajahnya itu. Dia tampak asik berbicara dengan Arabelle. Halbert dan Justin juga sedang mengobrol. Sementara Jerome dan Rosella, aku lihat mereka berkali-kali melakukan kontak mata.
Aku harus bicara dengan Jerome, sekarang. Kalau nanti-nanti takut tidak bisa, aku sedikit kesal melihat Joel yang seakan-akan tidak menyadariku kehadiranku.
Woi, Mas, aku disini! Ingin berteriak seperti itu, tetapi tidak mungkin.
Aku berdiri, melangkah menghampiri Jerome yang tidak terlihat semangat sama sekali. Sikapku ini tentu membuat semua orang menatapku sinis, kecuali Rosella dan Jerome. Justru mereka kebingungan, memang anak baik, yang lain seperti iblis.
"Pangeran, bolehkah aku berbicara denganmu sebentar?" tanyaku.
Tanpa ragu Jerome mengangguk, "katakan saja apa yang ini kau sampaikan." sahut Jerome pelan.
"Tidak disini, hanya kau dan aku." ucapku.
Jerome tampak berpikir, tak lama dia mengangguk menyetujui permintaanku. Lantas, aku berjalan mengekori Jerome. Dia pasti akan mengajakku ke tempat yang aman untuk berbicara.
