🦋 Bila Ini Akan Berhenti?

41 8 0
                                    

Theme song;
Harmony Of Stars - QWER

Pemilihan pemeran untuk tokoh dalam novelku berjalan begitu baik

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Pemilihan pemeran untuk tokoh dalam novelku berjalan begitu baik. Aku telah memilih semua pemeran yang memiliki vibes serupa dengan setiap tokoh.

Namun, ada satu hal yang mengejutkan. Ternyata Wanita yang aku temui semalam adalah salah satu aktris-ku. Dia berhasil mendapatkan peran Elise, elf baik hati, pemalu, dan ramah. Entahlah, rasanya dia cocok sekali mendapatkan peran itu.

Tunggu, mengapa aku begitu mengenal karakter Elise? Padahal dalam novel dia hanya beberapa kali muncul. Ngomong-ngomong namanya Wilona. Dia adalah artis baru yang langsung naik daun ketika pihak agensi memperkenalkannya.

Kau ingin tau? Selama pemilihan, dia terus menatapku. Bukan memberikan tatapan mengancam atau hal buruk lainnya, melainkan tatapan rindu. Aku juga sama sepertinya. Hanya saja aku bingung, padahal aku dan dia baru bertemu. Tetapi rasanya aku sudah lama mengenalnya.

Ketika aku keluar dari studio, disana sudah ada Kevin yang menungguku. Sebenarnya aku datang mengendarai taksi, tetapi tadi Kevin menghubungiku dan ingin mengajakku pulang bersama, karena dia juga sedang berada disekitar sini.

"Kevin!" Aku menepuk pundaknya dan tertawa kecil.

"Udah selesai?" tanya Kevin dan mematikan layar ponselnya.

"Eung!" sahutku disertai anggukan kecil.

Lantas kami melangkah menuju parkiran, Kevin merangkul pundakku. Tidak masalah, ini sudah biasa, "gue mau ajak lo ke mall, sih, ngadem bentar."

"Gelato ya, Vin, hehe!"

"Stand-nya juga boleh, kalo lo mau!"

Aku mencubit pelan perut Kevin, "emang, ya, orang kaya tuh seenaknya aja kalo mau apapun!"

"Buat lo apa yang enggak, sih, Lun?" Kevin tertawa kecil, dan menarik hidungku.

"Ih, rese lo!" Meninju perutnya.

Tidak menghabiskan begitu banyak waktu, karena jarak dari studio menuju mall cukup dekat. Belum lagi jalanan siang ini tidak begitu macet dan cuaca tidak panas. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

Benar saja, begitu aku dan Kevin masuk ke mall, hujan turun begitu deras membasahi bumi. Syukurlah aku dan Kevin sudah di dalam, jadi tidak harus kebasahan karena air hujan.

"Akhir-akhir ini cuaca buruk terus, ya?" tanya Kevin memandang luar mall dari balik kaca.

"Seharusnya ini musim panas, tapi yaudah gakpapa, deh. Panas mulu ngeluh, giliran hujan ngeluh juga. Ayo!" Aku menarik lengan Kevin untuk menjelajahi isi mall.

Tentu saja kami mampir ke stand gelato yang masih berada di lantai dasar.

"Lo gak beli, Vin? Gue traktir, deh!" ucapku, sembari memperhatikan penjual yang tengah membuat pesanan ku.

MARVELOUS  𐘃  The Lost SoulWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu