{ .. 𖤝} A FANTASY STORY BY JEANNA
Namaku Meluna, aku adalah seorang penulis novel fantasi terkenal yang disegani oleh banyak orang. Hidupku yang mendekati kata sempurna membuatku begitu bahagia. Keluarga utuh, teman yang baik, dan karir yang ba...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sengaja aku bangun pagi karena tiba-tiba ingin membuat sarapan untuk saudara-saudaraku yang tampan tetapi akhlak minus itu. Terkadang minus, terkadang plus, tetapi kebanyakan minusnya.
Para pelayan sudah melarangku untuk tidak beraktivitas berat. Kalau buat makanan saja tidak terlalu berat untukku. Mereka juga membantu sesuai arahan yang aku perintahkan.
Aku membuat makanan yang belum pernah tersaji disini. Lebih tepatnya makanan yang ada di duniaku. Tadinya para pelayan ada yang protes, karena mereka berpikir bahwa aku hanya bermain-main. Namun, mereka langsung diam ketika aku pelototin.
Hari masih gelap dan juga dingin, selagi mereka semua masih tidur, maka aku akan membuat makanan sebanyak-banyaknya. Mood-ku sedang bagus hari ini karena tidak merasakan mual berkepanjangan seperti kemarin.
Demi totalitas, aku sampai menggunakan pakaian seperti Cinderella yang menjadi babu dirumahnya sendiri. Sebenarnya karena nyaman saja, maka dari itu aku menggunakannya. Toh, aku juga belum mandi.
Berdiri didepan meja yang sudah ramai makanan, aku kembali berfikir, "apa lagi yang harus aku masak..." mengetuk-ngetuk dagu dengan jari telunjuk.
"Aku berjanji akan membuatkan fried chicken untukmu!"
"Pret ... apa?"
Seketika aku tertawa mengingat obrolanku dengan New waktu itu. Baiklah, karena aku sudah berjanji pada New, maka aku akan membuatkannya.
Aku kembali merusuh di dapur, "Nyonya Mulan, ambilkan satu ayam segar untukku!" pintaku.
"Nona duduk saja, dan perintahkan kami untuk membuat masakan apa." ucap Nyonya Mulan dengan kepala yang tertunduk sembari menyerahkan sepotong ayam yang masih segar.
"Tidak, aku akan mengolah ayam ini sendiri tanpa campur tangan siapapun. Ah iya, tolong giling cabai ini, ya? Cukup giling kasar saja. Jangan terlalu halus!" Setelah bicara dengan Nyonya Mulan, aku langsung mengolah ayam ini.
Aku harap kau menyukainya, New.
Setelah menghabiskan banyak waktu untuk berperang di dapur, aku segera mempersiapkan diri dan kembali turun lagi untuk sarapan. Aku yakin sekali, mereka pasti sudah datang ke meja makan.
"Apa yang kalian masak ini?!" New bertanya pada para pelayan yang menunduk ketakutan.
"Aku yang memasak itu," sahutku, menarik kursi dan duduk diatasnya.
"Untuk apa kau memasak? Lagipula, makanan apa ini?" New mengerutkan keningnya. Sudah kuduga, mereka akan bingung melihat masakanku ini, kecuali James.
"Mungkin terlihat aneh dimata kalian, tetapi tidak ada salahnya jika dicoba. Aku yakin ini enak!" Aku mengambil nasi yang terlihat masih panas karena beruap.
