🦋 Gadis Terpilih

77 14 0
                                    

Theme song;
O Sole Mio - IZ*ONE

! set black theme !

Karena insiden Joel memelukku tadi malam, aku jadi canggung ketika berselimpangan dengannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena insiden Joel memelukku tadi malam, aku jadi canggung ketika berselimpangan dengannya. Padahal dia juga tidak begitu peduli, malah terlihat bingung ketika aku selalu berusaha untuk menghindarinya.

Hari ini kami-- para putri diuji untuk berburu langsung di hutan. Bahkan, aku sudah menggunakan pakaian khusus untuk berburu. Tentu didampingi oleh keempat Pangeran dan beberapa pengawal.

Err.. sepertinya keempat Tuan Putri saja, sih, yang ditemani.

Tidak ada yang mengawaliku disini, bahkan, para pengawal juga sengaja mengambil jarak. Memang kurang ajar, aku ini Tuan Putri juga, loh. Kalau di ngap harimau bisa meningsuy!

Para Pangeran berjalan kaki sembari memegangi tali kuda yang dinaiki oleh para putri. Sama sepertiku, bedanya aku solo. Biarlah, aku tidak peduli. Lagipula mereka berada tak jauh didepanku.

Aku melihat ke kanan dan ke kiri untuk mencari hewan yang jadi target berburu ku. Saking fokusnya melihat sekitar hutan, aku sampai tak mendengar suara Pangeran Jerome yang memanggilku sedari tadi.

"Tidak hanya aneh, ternyata kau juga tuli!" Joel melirikku dengan sinis. Aku hanya mencebikkan bibir dan ikut melirik sinis.

"Paling hanya menyusahkan kita nanti!" timpal Justin tak kalah sinis tanpa melihatku.

Jerome memberikan isyarat kepada dua saudaranya untuk tenang, "baiklah, Tuan Putri Deluna. Hewan apa yang akan kau buru?" tanya Jerome. Dari nada bicaranya, tidak terselip ketusan sedikitpun. Berbeda sekali dengan Joel dan Justin.

"Serigala," ucapku asal.

"Oh hoo! Aku yakin serigala yang akan memburu mu!" timpal Joel dan tertawa remeh.

"Ah, ganti. Aku akan memburu cintamu, Joel," ucapanku barusan membuat keempat Putri memandangku dengan aneh. Kalem, Buk, saya cuma bercanda, loh.

"Kau mulai lagi heh?!" Dia melipat kedua tangannya diatas perut, masih menatapku dengan sinis.

"Lihat saja nanti. Panahku ini akan nusuk hatimu. Twing!" Aku memberikan tembakan cinta pada Joel melalui jemari yang aku buat seperti pistol. Seketika melupakan kecanggungan tadi.

"Oi, cebol! Apakah kau tengah mengatur pembunuhan berencana?!" Joel menatapku dengan tajam dan menodong pedang yang dia bawa ke arahku.

"Itu namanya panah asmara!" Aku mengedipkan sebelah mata. Takut sedikit, tidak ngaruh.

"Tcih! Panah asmara. Sudah ku katakan padamu untuk berhenti bermimpi." Semakin sinis saja nada bicaranya, sebenci itukah dia padaku?

Sementara yang lainnya, hanya melihat perdebatan kami dengan tatapan datar.

MARVELOUS  𐘃  The Lost SoulWhere stories live. Discover now