{ .. 𖤝} A FANTASY STORY BY JEANNA
Namaku Meluna, aku adalah seorang penulis novel fantasi terkenal yang disegani oleh banyak orang. Hidupku yang mendekati kata sempurna membuatku begitu bahagia. Keluarga utuh, teman yang baik, dan karir yang ba...
Theme song; When Night Falls - ost While Your Were Sleeping
! set black theme !
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Entah apa yang terjadi pada Joel, aku masih belum mengerti karena dia masih enggan untuk bercerita. Terlebih lagi ketika dia menyebut namaku dan menyuruhku untuk kembali ke dunia dimana seharusnya aku berada.
Bagaimana Joel bisa mengetahui itu? Apa jangan-jangan dia sudah mempercayaiku?
Saat ini aku tengah menemani Joel makan, dia makan begitu nikmat dan lahap tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Dia sudah berpenampilan segar seperti biasanya, hanya saja kantung matanya itu membuatku sedih. Aku melihat pipinya juga sedikit tirus, apakah dia tidak makan akhir-akhir ini?
Ah iya, sampai sekarang dia tidak bertanya apapun tentang bayi yang aku kandung. Tidak mungkin dia tidak mengetahui itu. Deluna sudah mengatakan bahwa perihal tentangku yang tengah mengandung sudah tersebar dimana-mana.
Jika kalian mengira bahwa disini hanya ada aku dan Joel, maka kalian salah. Di ujung meja yang biasa diduduki Raja dan Ratu, ada Joe dan Eric yang mengawasi. Sementara James dan New belum kembali dari pekerjaan mereka.
"Apa akhir-akhir ini kau tidak makan?" tanyaku pelan, ketika Joel sudah menghabiskan makanannya.
"Lupa," sahut Joel pelan, meletakkan gelas yang sudah kosong diatas meja.
"Bagaimana kau bisa lupa?!" Aku kira dia berubah, ternyata tetap menyebalkan.
Joel menyunggingkan senyuman tipis dan berdiri dari kursi yang dia duduki, "mari kita berkencan," Joel mengulurkan tangannya.
"Deluna tidak boleh pergi." Joe menyaut tanpa mengalihkan fokus dari makanan yang ada di hadapannya.
Aku melirik keduanya. Joel tampak sedih mendengar kalimat Joe barusan, terlihat dari bahunya yang sedikit menurun.
"Aku akan menjaganya," sahut Joel.
"Bagaimana bisa kami mempercayaimu setelah kau melepaskannya begitu saja dan memilih gadis lain?" Eric tertawa kecil, dengan kedua tangannya yang terlipat di atas perut.
"Itu tidak benar." Joel kembali menjawab, dia tampak tak ingin kalah dari saudara-saudaraku.
Krek! Eric berdiri dari kursinya. Melangkah mendekati Joel dan aku. Bau-baunya akan ada peperangan, lantas aku ikut berdiri karena takut sesuatu akan terjadi.
Eric tertawa kecil dan menatap Joel begitu sinis, "aku tau, Pangeran Joel. Kau datang kesini hanya karena menginginkan bayi yang sedang dikandung adikku, kan?"
"Ah, tidak! Lebih tepatnya, kau datang kesini atas perintah Raja untuk menyingkirkan bayi itu, kan?" pertanyaan Eric barusan membuat darahku berdesir. Jantungku berdebar kencang.
