🦋 Kehilangan

38 6 0
                                    

Theme song;
Gonna Be Fine - Treasure

! set black theme !

Perlahan aku mengerjapkan mata, begitu mataku terbuka sempurna, aku merasakan sakit yang begitu luar bisa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perlahan aku mengerjapkan mata, begitu mataku terbuka sempurna, aku merasakan sakit yang begitu luar bisa. Dan semakin sakit ketika aku sedikit bergerak.

Sebentar, ini bukan kamarku? Lantas, dimana aku sekarang?

"Sa--sakit..." aku merasakan air mata yang mengalir dari sudut mataku.

"Mana yang sakit? Mana, sayang?" Joel menggenggam tanganku dan mengecup punggung tanganku. Kini tangan kirinya mengusap-usap kepalaku.

Kulihat kondisi Joel yang benar-benar berantakan. Sama persis seperti dia menjemputku waktu itu. Lihat, pipinya semakin tirus. Sudah berapa lama aku tak sadarkan diri?

Aku menunjuk perutku yang--

Tunggu?

Rata?

"Jo--joel ... ada apa dengan perutku?" tanyaku pelan, seketika jantungku berdebar, rasa sakit amat luar biasa yang aku rasakan tadi kini tersingkirkan dengan rasa penasaran yang besar.

Namun, Joel tak kunjung menjawab. Dia menundukkan kepalanya sedikit, genggaman tangannya juga semakin mengerat.

Bahu Joel bergetar, "maafkan aku..."

"A--ada apa? Pa--pasti bayi kita baik-baik saja, kan? Joel, katakan padaku!" Entah mengapa feeling-ku mengatakan bahwa sesuatu yang buruk terjadi pada bayiku. Seketika mataku memanas.

Aku memaksa untuk duduk meskipun perutku benar-benar sakit. Rasa sakit ini tidak sebanding dengan rasa penasaranku akan perihal yang terjadi pada bayiku.

"Maafkan aku yang tidak bisa menjagamu, Meluna. Maafkan aku..." Joel menangis tanpa suara dan membawa tubuhku kedalam dekapannya.

"Bayi kita telah tiada." bisiknya dan semakin mengeratkan pelukan.

Apa katanya?

"Heh..."

Bayiku tiada?

Hatiku mencolos begitu saja ketika mendengar kalimat singkat dari Joel, kalimat singkat yang mampu membuat duniaku benar-benar hancur.

Seketika tubuhku melemah, tidak ada yang bisa aku lakukan selain menangis. Tenggorokanku benar-benar tercekat dan dadaku begitu sesak, sehingga aku tidak bisa mengatakan apapun.

Rasanya aku ingin berteriak. Namun, aku begitu lemah.

"Meluna?"

Pikiranku benar-benar kacau dan sepi. Hanya diisi oleh padang tandus yang begitu sepi tanpa penghuni. Rasanya aku berada disana sendirian, tanpa siapapun.

"Meluna?"

Dalam pikiranku, aku menangis begitu kencang, berlarian kesana dan kemari tanpa arah yang jelas seperti orang yang kehilangan akal sehat.

MARVELOUS  𐘃  The Lost SoulWhere stories live. Discover now