🦋 The God Of Death

57 9 0
                                    

Theme song;
Reveal - The Boyz

! set black theme !

Setelah selesai membuat sarapan, membersihkan kamar Joel, dan mandi, aku kembali mengobrak-abrik lemari untuk mencari buku harian milik Deluna yang aku simpan sebelum pergi ke Khetopia

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Setelah selesai membuat sarapan, membersihkan kamar Joel, dan mandi, aku kembali mengobrak-abrik lemari untuk mencari buku harian milik Deluna yang aku simpan sebelum pergi ke Khetopia.

Aku sengaja tidak ingin berlama-lama di Khetopia, karena tujuanku kesana hanya untuk menemui James. Dan semakin aku terlena, maka semakin lama pula aku kembali ke duniaku.

Ketika menemukan bukunya, aku kembali kebingungan karena tidak bisa membuka gembok buku ini. Namun, aku teringat dengan kunci kuno pemberian gadis kecil waktu ulang tahunku.

Aku tidak yakin itu kuncinya atau bukan, tetapi aku akan mencobanya.

Setelah menemukan kunci, aku mencoba untuk membukanya. Terus merapalkan doa agar gembok ini terbuka. Sampul bukunya sama persis seperti buku kuno milikku. Ah iya, dimana buku itu sekarang? Nanti saja aku pikirkan.

Tak! Gembok terbuka. Berarti kunci ini bukan untuk pintu perpustakaan itu? Jika dilihat dari ukurannya, sih, memang terlalu kecil untuk ukuran pintu. Tetapi kunci knop pintu kamar Meluna juga sekecil ini!

Aku mulai membuka buku harian Deluna. Sebenarnya ini melanggar privasi, karena membaca buku harian seseorang. Semoga Deluna tidak mengira bahwa aku seperti Squidward yang sembarangan membaca buku harian milik Spongebob.

Halaman pertama dan selanjutnya hanya berisikan tentang keseharian Deluna saja. Dia sama sepertiku, memiliki hobi menulis, tetapi dia menulis apa yang terjadi saja. Sementara aku, menuliskan hal-hal yang tidak nyata dan tidak masuk akal.

Setelah banyak halaman yang aku baca, akhirnya aku sampai ke halaman yang disebut-sebut Deluna akan menjawab beberapa pertanyaanku. Dengan jantung berdebar, aku membaca kalimat yang ditulis Deluna.

Disini Deluna menuliskan bahwa Dewa Kematian bisa menyamar menjadi siapa saja. Bahkan, dia menuliskan nama-nama yang digunakan Dewa Kematian selagi menyamar.

Mataku membulat ketika melihat salah satu nama yang sangat-sangat aku kenal.

Tidak mungkin! Aku yakin pasti bukan dia. Tidak hanya dia yang memiliki nama seperti itu di dunia ini.

Kedua tanganku gemetaran. Seketika kalungku bersinar. Awan hitam menutupi langit serta angin kencang datang begitu tiba-tiba. Ada apa dengan cuaca hari ini? Bukankah tadi bagus-bagus saja?

Petir menyambar satu pohon yang tak jauh dari kamarku. Aku benci petir. Aku menutup kedua telinga dengan telapak tangan. Rasanya kakiku enggan melangkah untuk menutup jendela.

Jujur, aku ketakutan saat ini. Aku ingin memanggil Joel juga tidak ada gunanya karena dia berada di Hoguwen. Seharusnya aku ikut, tetapi aku menolak karena ingin membaca buku harian milik Deluna.

MARVELOUS  𐘃  The Lost SoulDove le storie prendono vita. Scoprilo ora