{ .. 𖤝} A FANTASY STORY BY JEANNA
Namaku Meluna, aku adalah seorang penulis novel fantasi terkenal yang disegani oleh banyak orang. Hidupku yang mendekati kata sempurna membuatku begitu bahagia. Keluarga utuh, teman yang baik, dan karir yang ba...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Deluna, mari membuat anak."
Ban serep!
Mudah sekali mengatakan ingin membuat anak. Dia pikir membuat anak semudah membuat adonan donat?
Aku tidak mau. Bukan tanpa alasan aku menolak ini. Jika benar-benar aku akan memiliki anak, siapa yang akan menjaganya disaat aku sudah kembali ke duniaku nanti?
"Katakan alasanmu ingin memiliki anak!" Aku menatap Joel, meminta penjelasan yang benar-benar jelas. Pasti ada alasan mengapa Joel ingin memiliki anak tiba-tiba seperti ini.
Joel diam tanpa melihatku. Aku tau dia sedang berpikir saat ini. Kecewa. Bisa-bisanya dia meminta hal itu ketika dia sendiri tidak mencintaiku. Aku tidak ingin tidur dengan seseorang yang tidak mencintaiku.
"Apa kau mencintaiku?" Aku menatap Joel serius.
Mata kami bertemu, aku bisa melihat bahwa Joel masih ragu untuk mengatakan dia mencintaiku atau tidak. Dari awal saja pernikahan kami ini memang terkesan konyol. Bahkan, aku masih tidak mengerti alasan Joel menikahiku itu apa.
Sudah beberapa kali aku bertanya alasannya, tetapi Joel selalu berlindung dibalik kata ingin melindungiku. Namun, aku yakin sekali bukan itu alasan utamanya. Ada sesuatu yang tidak bisa Joel katakan padaku.
Lagi, Joel hanya diam, bahkan dia memalingkan wajahnya dariku. Aku tertawa miris dan berdiri dari kursi yang aku duduki, "kau tidak mencintaiku, Joel. Lalu, untuk apa kau ingin aku melahirkan seorang anak?"
Joel ikut berdiri, aku bisa melihat kemarahan dari sorot matanya, "apakah menjadi sebuah kesalahan jika aku meminta anak pada Istriku sendiri?!"
"Apa? Istriku? Bukankah kau hanya menganggapku sebagai peliharanmu saja?" tanyaku.
Dia menarik leherku untuk mendekat dengan mencengkram rambutku. Joel sudah terlihat seperti penjahat saat ini, sorot matanya begitu tajam, "kau tau aku paling tidak suka bermain-main. Jika aku bilang aku menginginkan seorang anak, maka kau harus menuruti keinginanku!"
Aku melepaskan cengkraman Joel dan mendorong tubuhnya agar menjauh, "maka dari itu aku membutuhkan alasanmu! Aku tidak ingin tidur dengan seseorang yang tidak mencintaiku. Aku bukan jalang yang bisa kau tiduri dengan mudah!"
"Orang-orang di Hoguwen mengatakan bahwa kau mandul. Kau tau? Ayah menyuruhku untuk mencari selir agar bisa mendapatkan keturunan. Jika Istriku bisa memberikan anak, mengapa aku harus menikah lagi, hah?!" Joel menjelaskan dengan nada tinggi, bahkan hampir membentakku.
Kaparat! Seenaknya saja menyebut aku mandul.
Ternyata ini alasannya. Sangat konyol. Lagipula usia pernikahanku dengan Joel masih satu bulan setengah. Mereka pikir perempuan adalah pabrik pembuat anak?!
