{ .. 𖤝} A FANTASY STORY BY JEANNA
Namaku Meluna, aku adalah seorang penulis novel fantasi terkenal yang disegani oleh banyak orang. Hidupku yang mendekati kata sempurna membuatku begitu bahagia. Keluarga utuh, teman yang baik, dan karir yang ba...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ternyata, setiap ratu memiliki tempat tinggal mereka masing-masing. Namun, para Pangeran tetap tinggal didalam kastil selama mereka memegang status sebagai pangeran. Jika sudah memiliki permaisuri, maka mereka akan tinggal menetap di kastil yang telah disediakan bersama permaisurinya.
Namun, tetap harus rajin ke kastil utama untuk bekerja. Pekerjaan mereka akan semakin bertambah ketika sudah memegang mahkota utama. Seharusnya Joel sudah bisa dinobatkan sebagai pangeran mahkota, hanya saja dia tidak minat berada di posisi itu.
Aku tidak masalah jika tidak mendapatkan gelar putri mahkota karena peran itu bisa saja membawaku ke keadaan yang sulit. Sama seperti Joel, aku tidak menginginkan posisi itu.
Tetapi tetap saja, aku masih penasaran apa yang membuat Joel tidak ingin menyabet gelar pangeran mahkota. ketika aku ingin bertanya, dia selalu mengalihkan pembicaraan ataupun menyuruhku untuk berhenti membahasnya.
Hingga pada satu titik dimana Joel mengira bahwa akulah yang tergila-gila untuk mengejar gelar putri mahkota agar bisa cepat menjadi seorang ratu. Heh! Padahal aku hanya bertanya apa alasan dia tidak ingin di nobatkan. Tidak lebih dari itu.
Bahkan diduniaku, aku tidak pernah mengejar apapun yang tidak begitu penting. Aku adalah gadis sederhana yang apa adanya. Bukan ada apanya dan berteriak sepuas kalian jika ingin mengatakan bahwa aku adalah seorang pick me girl.
Karena memang faktanya aku anti ribet dan lebih menyukai kesederhanaan.
Sekarang, aku membuat ayam tumis pedas yang biasa aku masakkan untuk Harlen. Karena salah satu Pangeran Frederick sudah memiliki istri, maka pelayan yang bekerja di bagian memasak, di suruh kembali ke Hoguwen oleh Joel. Dia menyerahkan tugas memasak kepadaku.
Seperti istri-istri pada umumnya, kau harus bangun pagi dan membuat sarapan untuk keluarga tercinta. Meskipun aku tidak terlalu bisa memasak, tetapi tidak masalah.
Ada yang bilang, sebego-begonya perempuan dalam memasak, mereka akan mahir ketika sudah menikah. Lebih tepatnya karena terpaksa keadaan juga.
Setidaknya perapian dinyalakan oleh para Hobbit. Oh ho! Kau pasti tidak menyangka bahwa ada kaum Hobbit disini. Ya sama, aku juga tidak menyangka. Aku mengetahui adanya kaum mereka ketika sedang mencoba menyalakan api tadi pagi.
Mereka merupakan pengawal kastil ini yang tinggal di ruang bawah tanah. Maka dari itu, ketika pertama kali menginjakkan kaki ditempat ini, aku tidak melihat satupun pengawal, karena mereka datang ketika dibutuhkan saja.
Ah iya, lupakan soal Hobbit. Aku sudah selesai masak, tinggal menyajikannya untuk Suamiku yang sudah menunggu didepan meja makan. Ibu Ratu tidak ikut sarapan karena tidak boleh makan sembarangan.
