🦋 Perjalanan

31 7 0
                                    

Theme song;
Benci - Utopia

! set black theme !

Jika kalian berfikir bahwa perjalanan kami berjalan begitu lancar, maka kalian salah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika kalian berfikir bahwa perjalanan kami berjalan begitu lancar, maka kalian salah. Saat ini kami sedang di kelilingi oleh para goblin. Mata mereka begitu merah, seringainya juga sudah menjelaskan bahwa mereka benar-benar ingin memangsa kami.

Kami semua saling membelakangi dan bersiap untuk menyerang goblin jelek ini. Untuk sesaat aku akan menghajar mereka dengan tanganku dulu, ingin memamerkan kemampuan Meluna untuk membogem.

Ketika para goblin maju, aku mulai menyerangnya. Jika kalian lupa, aku pernah mengikuti akademik taekwondo, bahkan sudah sabuk hitam. Maka dari itu untuk menghajar mereka saja masih terbilang mudah bagiku.

Namun, sepertinya aku salah langkah. Goblin tidak bisa mati jika kepala atau jantung mereka tidak ditusuk. Dengan cepat, aku menarik pedangku keluar dan menebas dua goblin sekaligus.

Tak terhitung banyaknya bercak darah yang menempel pada pakaian kami. Bahkan, pedangku saja sudah berubah warna.

Ketika para goblin itu sudah lenyap, kami melanjutkan perjalanan. Kata James, sih, jarak dari menara menuju Hoguwen itu cukup jauh. Maka dari itu kami harus segera tiba sebelum sesuatu terjadi lagi.

Kami berjaga-jaga dari bawah, sementara Elise berjaga diatas. Dan berkat dia juga lah tadi kami bisa mengetahui bahwa segerombolan goblin datang dan hendak menyerang.

Saking jauhnya perjalanan, matahari mulai terbenam. Maka dari itu, kami memutuskan untuk beristirahat sebentar ditepi sungai sembari membersihkan diri. Aku juga sudah tidak nyaman dengan bau anyir pada tubuhku ini.

"James kau buat api unggun, aku akan menangkap ikan untuk makan malam kita. Setelah makan malam, maka kita melanjutkan perjalanan!" ucap Halbert. Sementara kami hanya membalasnya dengan anggukan saja.

Aku duduk diatas batu yang ada ditengah sungai. Membasuh wajahku dengan air sungai yang begitu segar. Seketika aku teringat Joel.

Dimana dia sekarang? Apakah dia baik-baik saja? Aku harap begitu. Lagipula dia tidak sendirian, ada Arabelle yang lihai dalam bermain pedang. Iya, mereka pasti baik-baik saja. Mataku memanas mengingat apa yang Joel lakukan tadi.

Tidak. Aku tidak ingin menangis, ini bukan saatnya. Aku kembali membasuh wajahku berkali-kali agar air mata yang hampir menetes ini tersamarkan dengan air sungai.

Selesai membersihkan tubuh, aku menghampiri James yang tengah mencari kayu.

"Kau baik-baik saja?" tanya James, tanpa melihatku.

"Mungkin." sahutku, mengambil beberapa kayu yang berserakan di tanah.

James berhenti memunguti kayu dan menghadap padaku, "entah mengapa aku berpikir bahwa ini sudah direncanakan olehnya,"

MARVELOUS  𐘃  The Lost SoulWhere stories live. Discover now