🦋 EPILOGUE; Takdir Yang Tak Bisa Ku Hindari

54 9 5
                                    

Theme song;
I Will Go To You Like The First Snow - Ost Goblin

Ini adalah hari kepulangan Kevin, maka dari itu aku telah mempersiapkan segala hal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini adalah hari kepulangan Kevin, maka dari itu aku telah mempersiapkan segala hal. Dari roti dengan resep baru yang aku buat, beberapa makanan kesukaannya, dan sebuah hadiah. Tentu saja ini semua aku lakukan dirumah Kevin.

Dia masih dalam penerbangan, lagipula dari Jepang menuju Vancouver itu menghabiskan waktu cukup lama. Maka dari itu aku begitu santai saat ini.

Mengenai hubunganku dengan yang lainnya, semua benar-benar membaik. Halbert dan Joel sekarang tinggal tak jauh dari rumah Kevin, lebih tepatnya mereka tinggal dirumah James. Sementara Elise, dia harus menetap disana karena job-nya semakin banyak saat filmku booming.

Setelah semua selesai, aku mengambil ponsel untuk melihat titik pesawat yang Kevin tumpangi. Namun, ada yang membuatku bingung, mengapa titik pesawat itu melenceng dari jalur yang sebenarnya?

Jantungku berdebar begitu kencang. Mengapa tiba-tiba aku merasa khawatir? Tidak, tidak akan terjadi sesuatu yang buruk pada Kevin. Pasti ponselku yang salah.

Aku kembali meletakkan ponsel diatas meja, menegak air minum hingga tandas. Berusaha keras untuk menghalau pikiran negatif yang tiba-tiba saja menyerang.

Toh, Kevin sudah sering ke luar negeri, sudah pasti dia akan baik-baik saja. Aku meninggalkan ponsel di dapur dan melangkah menuju ruang televisi. Dengan menonton kartun, pikiran buruk ku bisa pergi.

Tetapi bohong jika aku tidak khawatir, aku mencari saluran televisi yang biasanya hanya menayangkan kartun dan berita.

Dan pencarian itu berhenti di saluran yang menayangkan sekelompok kelinci bermain dalam kapal terbang, seperti pesawat, tetapi aku selalu menyebutnya kapal selam.

Meskipun terlihat sebagai kelinci bodoh, tetapi menurutku mereka cukup pintar. Bukankah terbukti dari cara mereka menggunakan kapal itu? Mereka sebenarnya adalah kelinci pintar, karena terlalu sering bermain, orang-orang menganggapnya bodoh.

Sesekali aku tertawa karena tingkah mereka. Sembari memakan cookies yang aku beli tadi sebelum menuju kesini. Ah, iya, Kevin memang menitipkan kunci rumahnya padaku. Jika aku membutuhkan apapun yang ada dirumahnya, aku bisa langsung mencarinya sendiri.

Maklumlah, Kevin orang sibuk, jarang dirumah. Terlebih lagi dia memegang jabatan direktur di perusahaan Papinya, pasti sangat sulit berada dirumah. Terkadang pagi berada di Toronto, malam sudah berada di Melbourne.

Tetapi aku tidak perlu mengeluh, setidaknya dia selalu memberiku kabar ketika sedang beristirahat. Lama-lama Kevin akan menjadi Abang Toyib buatku. Haha.

Tiba-tiba saja siaran kartun tadi berubah menjadi siaran berita. Ini memang sering terjadi, jadi aku biasa saja. Lantas, aku meninggalkan televisi menyala dan menuju dapur untuk mengambil air minum.

MARVELOUS  𐘃  The Lost SoulWhere stories live. Discover now