🦋 Segalanya Hampir Kacau

37 8 0
                                    

Theme song;
Quasi Una Fantasia - The Boyz

! set black theme !

"Kita harus kembali ke Esterdal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita harus kembali ke Esterdal." ucapan Halbert membuat kami semua berdiri dan menatapnya tak percaya.

Yang benar saja? Nyari mati kah, ya?

"Sebentar, jangan menyela!" Halbert menyuruh kami untuk kembali duduk.

"Segala ritual dilakukan di Hoguwen, ada kemungkinan pintu dimensi seperti yang dikatakan Meluna, terbuka disana. Karena pintu itu tidak akan terbuka jika tidak dilakukan ritual," jelas Halbert.

"Benar. Yang dikatakan Halbert tidak salah. Pintu dimensi tidak akan terbuka begitu saja jika tidak diadakan ritual." timpal James.

"Apakah akan baik-baik saja jika kita kembali sekarang?" tanya Deluna.

"Kita semua memiliki keahlian dalam berperang, sudah pasti akan baik-baik saja." ucap Halbert.

Aku tidak mengetahui apapun, lebih baik aku diam saja. Aku menoleh pada Elise yang terdiam dengan tatapan kosong. Sudah berkali-kali aku menyenggol lengannya, tapi tak ada pergerakan darinya.

"Pasukan kematian ... sudah bangkit." gumam Elise yang bisa kami dengar dengan jelas.

Detik itu juga semua orang menampilkan ekspresi terkejut. Itu artinya ... bulan kembar benar-benar akan terjadi, dan mereka tiba begitu cepat.

"Mereka telah tiba di Flucaster dan bergerak menuju Esterdal." lanjut Elise.

Joel mengerang pelan dan mengepalkan kedua tangannya, "itu artinya, kita harus tiba di Hoguwen sebelum mereka tiba. Ingat, legion hanya bisa mati di Hoguwen!"

Lantas, kami semua bersiap-siap untuk berangkat menuju Hoguwen. Mengambil semua perlengkapan perang, mulai dari pedang, panah, dan pisau. Sementara aku mengambil panah saja, karena kemampuanku lebih memadai disitu.

Aku meletakkan busur serta anak panah di punggung. Bahkan sampai merobek gaun merah mudaku hingga bawah lutut agar tidak kesulitan saat bergerak. Tidak hanya aku, Deluna dan Elise sama-sama melakukan hal yang sama.

Ketika aku selesai bersiap-siap, aku melihat Joel yang berdiri didepan pintu. Aku menghampiri Joel dan menggenggam tangannya erat, "kita pasti baik-baik saja, kan?"

Joel menoleh, tiba-tiba dia menarik tubuhku kedalam dekapannya, "aku akan melindungimu. Percayakan itu padaku." gumamnya, memberikan banyak kecupan tepat di kepalaku.

Entahlah, aku tidak ingin melepaskan pelukan Joel. Aku ingin selalu berada dalam dekapannya, hatiku terasa begitu penuh hingga hampir sesak. Seakan-akan Joel akan pergi jauh meninggalkanku dan tak kembali.

Aku benar-benar takut. Hingga aku tidak dapat menjelaskan bagaimana rasa ketakutan ini. Aku memang akan membawa mereka semua ke duniaku, tetapi aku tidak yakin bisa menemukan mereka karena dunia begitu luas.

MARVELOUS  𐘃  The Lost SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang