🦋 A Truth

63 10 0
                                    

Theme song;
Happy Ending - Seventeen

! set black theme !

Sinar matahari menusuk kelopak mataku, ah ternyata sudah pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sinar matahari menusuk kelopak mataku, ah ternyata sudah pagi. Aku hendak mengangkat tangan untuk mengucek mata, tetapi ada yang menahanku.

Kepalaku sedikit terangkat untuk melihat sosok penahan ini.

Joel? Apakah dia menungguku semalaman? Dia tidur diatas kursi, dengan kepala yang dibaringkan dikasur dan kedua tangannya menggenggam tangan kananku.

Padahal kasur ini cukup lebar dan bisa menampung tiga orang, tetapi Joel lebih mementingkan gengsinya. Padahal dia sudah pernah tidur seranjang denganku.

Disaat tidur seperti ini, Joel terlihat seperti anak kucing yang sedang tidur pulas. Tidak terlihat galak atau menyebalkan sama sekali.

"Ibu..."

"Ibu..."

Eh? Dia mengigau? Aku bangkit, menyingkirkan rasa nyeri pada tubuhku. Kenapa Joel terus menyebut Ibu? Bukankah Ibunya baik-baik saja?

"Ibumu disini, Nak. Tenanglah, Ibu tidak akan meninggalkanmu!" Aku mengelus kepala Joel yang masih berbaring dan tersenyum jahil.

"Ibuku tidak sejelek dirimu."

Loh? Tiba-tiba sudah bangun saja. Joel melepaskan tanganku dan duduk tegap, mengusap wajahnya yang cukup kusam akibat baru bangun tidur.

"Sebenarnya aku ini cantik, tetapi kau terlalu gengsi untuk sekedar mengatakan bahwa aku cantik." Aku memainkan rambut dan tertawa kecil.

Seperti biasa, Joel selalu menoyor keningku, padahal ini masih pagi, "kau membuat pagiku menjadi suram mendengar kalimatmu itu." Dan berdiri.

"Yasudah, tinggalkan aku!" Aku memalingkan wajah, enggan menatap Joel. Ini orang masih pagi udah buat naik darah saja.

Joel melirikku dengan sinis dan berdiri dari kursi yang dia duduki, "ck! Cepat bersiap karena sebentar lagi kita akan berangkat ke Nymphaea Peninsula,"

"Kemana?" Alis kananku terangkat. Terdengar begitu asing ditelingaku. Perasaan aku tidak menulis nama tempat itu.

"Kau ini masih muda, apa ada yang salah dengan pendengaranmu?!" Joel menatapku heran.

Aku mendengus pelan, ikut menatap Joel dengan sinis, "tidak, Joel. Aku hanya tidak tau nama tempat yang kau sebutkan itu!"

"Dasar, gadis primitif. Cepat bersiaplah, aku akan memberitahumu nanti!" Setelah mengatakan itu, Joel pergi meninggalkanku sendirian.

"Seenaknya saja menyebutku gadis primitif. Padahal yang primitif itu dia!" Aku menyibakkan selimut dan turun dari kasur. Ah, iya aku baru menyadari, bahwa aku berada di kamarku sendiri.

MARVELOUS  𐘃  The Lost SoulWhere stories live. Discover now