{ .. 𖤝} A FANTASY STORY BY JEANNA
Namaku Meluna, aku adalah seorang penulis novel fantasi terkenal yang disegani oleh banyak orang. Hidupku yang mendekati kata sempurna membuatku begitu bahagia. Keluarga utuh, teman yang baik, dan karir yang ba...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ckck! Dasar gadis pemalas. Apakah kau tidak pernah diajarkan untuk selalu bangun sebelum suamimu bangun?!" Joel menarik selimut yang sedari tadi membungkus tubuhku.
Aku memang sudah bangun, tetapi malas untuk bangkit dari kasur. Lagipula, mana aku tau kalau dia sudah bangun. Jika kalian berpikir bahwa tadi malam adalah malam pertama kami, maka kalian salah besar.
Jangankan malam pertama, malam kedua, ketiga, keempat dan seterusnya itu tidak akan terjadi, apalagi kami tidak berada dikamar yang sama.
Aku dan Joel sepakat untuk tidur dikamar terpisah dan dia juga yang memang tidak ingin satu kamar denganku. Jadi, jangan salahkan aku jika aku tidak tau Joel sudah bangun lebih dulu daripada aku.
Aku menarik kembali selimutku, "kenapa, sih? Aku bukan Putri Mahkota sekarang, jadi biarkan aku lanjut sleeping beauty,"
Baru saja ingin memejamkan mata, Joel kembali menarik selimutku, tetapi aku menahan selimut ini, "jangan pernah mengucapkan kata-kata yang tidak aku mengerti. Cepat, bangun!"
"Iya, iyaaa!" Aku menyibakkan selimut dan turun dari kasur.
Tiba-tiba saja Joel mengalihkan pandangannya setelah aku berdiri. Keningku mengerut melihat gelagatnya saat ini. Dia terlihat ... gugup.
Sekilas aku melirik cermin dan melihat penampilanku saat ini. Aku kembali mengambil selimut dan menutupi seluruh tubuhku.
"Joel ... kau li--lihat-"
"Apa? Katakan dengan jelas. Aku lihat apa?!" tanya Joel dengan ketus, tetapi masih enggan untuk melihatku.
Aku menggunakan dress tidur dari bahan yang tipis. Sudah tentu bentuk tubuhku akan terlihat jika kau memperhatikannya dengan jeli. Juga, saat tidur, aku tidak pernah menggunakan bra untuk menghindari yang namanya penyakit pada payudara.
"Mustahil kau tidak melihat, Joel. Cepat, pergi!" usirku masih dibalik selimut.
Memang baju haram ini akan menjadi halal jika dilihat suami sendiri. Tetapi tetap saja, aku belum bisa menerima bahwa Joel adalah suamiku.
Joel melihatku dan menyunggingkan senyuman, "kau mengusirku heh?"
Aku meliriknya begitu sinis, "ya. Cepat pergi!"
"Setelah selesai, kau harus datang keruang makan keluarga." ucap Joel dengan nada yang datar.
"Yeah, okay. You can go!" usirku lagi, tidak peduli jika dia tidak mengerti dengan apa yang aku katakan.
Joel hanya menjawab dengan dengusan dan berlalu pergi dari kamarku. Tidak sopan sekali pria ini, main masuk ke kamar gadis tanpa izin.
Setelah Joel pergi, aku bangkit dari kasur dan berlalu menuju kamar mandi. Seharusnya Darunia menemani, tetapi karena statusku sekarang sudah menjadi seorang istri, maka Darunia kembali ke Khetopia.
