🦋 Reinkarnasi?

36 6 0
                                    

Theme song;
Time For The Moon Night - GFriend

Theme song;Time For The Moon Night - GFriend

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Langsung jelaskan. Karena kita seumuran, panggil saya Meluna saja." pintaku.

Kini aku dan Wilona berada disebuah cafe kecil yang tidak begitu ramai. Aku sengaja memilih tempat ini agar lebih nyaman ketika berbicara.

Sembari menunggu pesanan datang, akan lebih baik jika Wilona menejelaskan segalanya.

"Meluna, apakah kau tidak mengingatku?" tanya Wilona.

Seketika keningku mengerut, disini aku membutuhkan penjelasan, bukan pertanyaan. Namun, karena tidak ingin membuatnya malu, aku menjawab pertanyaannya dengan gelengan kecil.

Meskipun terbesit rasa rindu dalam hati, aku tetap tidak bisa berbohong, aku menang tidak mengenal Wilona sebelum pertemuan kami di studio.

Wilona menggapai tangan kananku yang berada diatas meja, dan dia genggam, "ini aku, Meluna. Elise..."

"Iya benar, Anda akan mendapatkan peran Elise. Lalu mengapa?" Aku semakin bingung dibuatnya.

Detik itu pula air mata Wilona tumpah membasahi kedua pipinya, "tidak! Bukan peran ini. Tetapi aku adalah Elise. Aku menyukai saudaramu, James. Aku, Kau, Deluna, Halbert, dan Joel ... kita pergi bersama-sama waktu itu. Mengapa kau tidak mengingatnya?"

"Sebentar, mengapa Anda menyebutkan nama-nama karakter yang ada dalam novel saya?" Apa dia seobses itu pada novelku? Hingga menganggap bahwa karakter fiksi berubah menjadi manusia sungguhan?

"Memang benar! Tetapi ... aku salah satu karakter itu, Meluna..." ucapnya pelan, tatapan matanya benar-benar menjelaskan bahwa dia tengah sedih saat ini.

Ketika pelayan datang meletakkan pesanan, Wilona melepaskan tangannya dan mengusap kedua pipinya yang basah. Sebentar, mengapa aku menjadi sedih ketika melihat dia menangis seperti ini?

"Dan Anda benar lagi. Anda akan menjadi salah satu pemeran dari tokoh itu." sahutku, berusaha untuk tetap tenang agar semuanya semakin jelas.

Tetapi sepertinya tidak, melihat sorot matanya berubah tajam ketika mendengar sahutan ku tadi. Wilona berdiri, mengambil cup cappucino iced miliknya dan memegang lenganku, "ikuti aku!"

Aku langsung menyambar americano-ku yang belum tersentuh, dan mengikuti langkah Wilona menuju parkiran. Dia mendorongku pelan untuk masuk kedalam mobil.

Setelah dia masuk, Wilona menyalakan mesin mobilnya dan membawaku pergi menuju suatu tempat.

"Kemana Anda akan membawa saya?!" tanyaku sedikit ngegas. Kenapa rasanya aku seperti tengah diculik oleh wanita cantik.

"Suatu tempat, yang akan membuatmu mengingat kami semua." sahutnya tanpa menoleh dan menambah kecepatan mobil.

"Kami? Ma--maksudmu ada berapa orang yang aku lupakan?"

MARVELOUS  𐘃  The Lost SoulHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin