{ .. 𖤝} A FANTASY STORY BY JEANNA
Namaku Meluna, aku adalah seorang penulis novel fantasi terkenal yang disegani oleh banyak orang. Hidupku yang mendekati kata sempurna membuatku begitu bahagia. Keluarga utuh, teman yang baik, dan karir yang ba...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ingatanku masih berputar jelas tentang apa yang terjadi tadi malam. Semoga saja setelah mataku terbuka, aku sudah berada di kamarku dan tadi malam hanya sebuah mimpi.
Perlahan mataku terbuka.
Sial! Ternyata aku masih berada dalam dunia novel ini.
Aku bangkit dari tempat tidur yang sangat empuk, dan menelisik seluruh kamar yang belum sempat aku lihat semua tadi malam.
"Ternyata Nona sudah bangun. Sekarang, Nona harus cepat mandi dan segera turun. Karena Raja ingin memberi tahu sesuatu pada Nona!"
"Si--siapa kau?!"
Bagaimana aku tidak heran? Jika manusia, mungkin aku akan biasa saja ketika melihatnya. Namun, yang aku lihat sekarang juga manusia, tetapi ukuran tubuhnya sebesar telapak tanganku dan memiliki sayap berwarna merah muda.
Makhluk kecil ini melipat kedua tangannya dan terbang mendekatiku, "ternyata benar yang dikatakan para pelayan kastil, Nona kehilangan ingatan," berkacak pinggang.
"Baiklah, karena Nona tidak mengingatku, izinkan aku memperkenalkan diri. Aku Darunia, peri yang diperintah oleh Yang Mulia Raja untuk selalu mendampingi Nona dari Nona masih kecil," jelas makhluk kecil ini. Dia sedikit mengangkat ujung dress nya dan membungkuk.
Karena rasa penasaranku yang begitu tinggi, aku menyentuh makhluk kecil ini dengan jemari telunjukku.
"Jangan sentuh sayapku, Nona. Nanti kekuatanku bisa hilang!" ucapnya dengan tegas, terbang sedikit menjauh.
"Ma--maaf.." aku tertawa nista dan menggaruk tengkuk leherku yang tidak gatal sama sekali.
Padahal Deluna terkenal ditakuti oleh seluruh orang. Tetapi, kenapa makhluk kecil ini tidak memiliki rasa takut ketika melihatku? Maksudku, Deluna? Ya, sama saja.
"Aku sudah menyiapkan air hangat untuk Nona berendam. Selama Nona mandi, aku akan mempersiapkan gaun yang akan Nona pakai hari ini! Ayo berdiri!" perintahnya dengan nada sombong.
Peri kurang ajar, berani sekali dia memerintahku? Tetapi apa boleh buat, karena tempat ini masih terlalu asing untukku, maka aku akan menurutinya.
Aku turun dari kasur dan melangkah menuju kamar mandi yang ditunjuk oleh Darunia tadi.
Sedikit penasaran, apa yang ingin Raja katakan sepagi ini? Seingatku, aku tidak pernah menulis scene ini.
Bodoh, Meluna! Di novel kau terlalu fokus pada tokoh utama dan hanya menunjukkan sisi jahat Deluna saja jika gadis itu muncul. Tidak pernah sekalipun kau menulis bagaimana kehidupan Deluna yang sebenarnya.
