🦋 Kisah Akhir Yang Kuinginkan

40 8 0
                                    

Theme song;
Akari - ed Jujutsu Kaisen season 2

Tiga tahun telah berlalu, aku benar-benar telah berdamai dengan diriku sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiga tahun telah berlalu, aku benar-benar telah berdamai dengan diriku sendiri. Aku menepati janjiku untuk tidak menangis lagi. Senang? Tentu saja, meskipun berkali-kali aku ingin menangis, tetapi Kevin selalu memiliki cara agar air mataku tidak jatuh.

Aku tidak menyangka bahwa banyak orang yang antusias menunggu film-ku. Bahkan penontonnya menyentuh angka jutaan.

Seharusnya hari ini jadwal meet and great bersama para pemeran, hanya saja aku tidak dapat hadir karena Kevin berada di Jepang. Bisa saja aku kembali sendirian, tetapi Kevin melarangku.

Ah, iya, mengenai hubunganku dengan Kevin, aku telah bertunangan dengannya. Aku merasa bahwa memang Kevin-lah takdirku, terbukti selama tiga tahun ini dia benar-benar menjagaku, menjadikanku nomor dua setelah pekerjaannya, aku tak masalah dengan itu. Dia akan kembali seminggu lagi, jika pekerjannya telah selesai.

Aku benar-benar berhenti menulis novel lagi, karena aku melanjutkan berkarya di komik. Ngomong-ngomong, aku juga sudah merilis satu komik dengan genre fantasi juga, banyak orang yang menyukainya, hanya saja tidak seheboh novel-novelku. Tidak masalah, kini aku berkarya hanya untuk kesenangan diriku sendiri.

Selain membuat komik, aku juga menjalankan sebuah toko roti kecil-kecilan di Vancouver. Meskipun kecil, tokoku selalu ramai pengunjung, terutama orang-orang tua dan anak kecil yang datang berkunjung.

"Nona, ada seseorang yang ingin menemuimu," ucap Veena-- salah satu karyawanku.

"Siapa?" tanyaku, mengambil segelas americano dingin dan menyesapnya.

"Entahlah, dia seorang pria. Sepertinya Nona temui saja agar Nona bisa lihat sendiri. Dia terus mendesak Tuan Harlen agar bisa masuk!" sahut Veena sedikit menggebu-gebu.

Keningku mengerut, dia mendesak Harlen? Apakah dia orang jahat? Aku harus menemuinya, "bawa dia masuk keruangan saya."

"Baiklah, Nona." Veena sedikit membungkuk dan keluar dari ruanganku.

Siapa kira-kira Pria itu? Tetapi siapa peduli? Aku kembali mengetik masalah keuangan bulan ini di laptop.

Sedikit informasi, Harlen berhasil mendapatkan beasiswa dari University of British Columbia. Sebenarnya dia tidak ingin melanjutkan studi disini, tetapi karena dia juga ingin menjagaku, maka dari itu Harlen siap dikirim ke Vancouver. Ini bukan karena desakan Mama atau Papa, melainkan kemauan Harlen sendiri.

Ketika aku kembali menyesap americano dingin ini, pintu ruanganku terbuka. Detik itu juga mataku terbelalak, hingga aku berdiri dari kursi yang aku duduki.

"Bukankah saya sudah--" ucapanku berhenti, ketika dia langsung menerjang tubuhku dengan pelukan erat. Bahkan aku bisa merasakan bahunya bergetar.

"Aku merindukanmu." bisiknya tepat di telingaku. Pelukannya kian mengerat ketika dia selesai berbicara, sementara aku mematung untuk mencerna semuanya.

MARVELOUS  𐘃  The Lost SoulWhere stories live. Discover now