6. Mini Market

3.9K 772 138
                                    

Pulang dari kegiatan kampusnya, Chaeyoung merasa sangat lelah luar biasa. Tapi ketika melihat seseorang yang sedang menyiram bunga di halaman depan, rasa lelah itu seketika hilang entah kemana.

Diam-diam, Chaeyoung berjalan mendekati sosok itu. Sampai di belakannya, Chaeyoung segera memelum leher itu dan memberikan kecupan di seluruh wajah Lisa.

"Berhenti, atau kusiram." Suara itu tampak mengintimidasi. Tapi bukan Chaeyoung namanya jika menurut pada Lisa.

"Apa salahnya dengan kakak yang memeluk adiknya?" Chaeyoung bertanya dengan suara menantang.

Sebenarnya tidak ada yang salah. Hanya saja Lisa tak suka jika Chaeyoung memanjakannya seperti ini. Mereka sudah sama-sama dewasa.

"Lepas." Menghela napas, kali ini Chaeyoung melepaskan dekapan itu.

Lisa berusaha mengabaikan Chaeyoung. Ia kembali pada kegiatannya, menyiram bunga-bunga milik sang ibu di halaman depan rumah mereka.

Hari ini dia memang pulang lebih cepat. Hyunjin seperti sedang mengerjainya. Karena setelah kencan mereka di Hongdae beberapa hari lalu, Lisa sering kali diperintahkan untuk pulang cepat oleh ibunya.

Saat ini Hyunjin sedang berkutat di dapur, membuatkan rainbow cake untuk Lisa. Karena Hyunjin tak ingin dibantu, maka Lisa memilih merawat bunga yang ibunya tanam itu.

"Kau akan rindu dengan dekapanku suatu saat nanti. Lihat saja." Chaeyoung berkata seperti itu dengan suara ketus, lalu memasuki rumah dan meninggalkan Lisa.

Apakah kakaknya itu sedang datang bulan? Karena tak seperti biasanya Chaeyoung marah pada Lisa. Kecuali pada beberapa hal serius. Namun untuk hal sepele seperti ini, Chaeyoung sungguh tidak pernah melakukannya.

Mematikan kran air, Lisa memilih membuka ponselnya dan mengecek kalender. Benar saja. Ini adalah tanggal dimana kakak kembarnya itu sedang sensitif.

Dengan berbalut celana pendek dan kaosnya, Lisa memasuki mobil yang berada di garasi lalu menjalankannya keluar dari gerbang rumah megah Lee.

Tujuan Lisa adalah mendatangi sebuah mini market. Setelah memarkirkan mobilnya, dia masuk ke dalam bangunan itu guna membeli beberapa cokelat, ice cream, dan snack.

Ini sudah menjadi kebiasaan Lisa ketika kakak kembarnya itu mengalami datang bulan. Walaupun sikap Lisa yang terkesan dingin dan cuek, tapi ada saat-saat dimana dia bersikap manis seperti ini.

Tidak mengatakan apa pun, Lisa meletakkan dua keranjang berisi belanjaannya ke meja kasir. Lisa maupun kasir itu bertatapan sebentar, lalu tanpa berkata apa pun sang kasir langsung memindai semua belanjaan Lisa.

"Semuanya tujuh puluh enam ribu won." Lisa segera memberikan dua lembar pecahan 50 ribu won pada kasir itu.

Tidak harus menunggu lama, Lisa segera mendapatkan dua plastik besar berisi belanjaannya dan uang kembalian dari kasir itu.

Tidak mengatakan apa pun lagi, dia langsung keluar dari mini market. Walau hatinya sedikit mengganjal akan sesuatu. Ia seperti pernah melihat kasir itu. Tapi dimana?

Mengabaikan pemikiran tidak pentingnya, Lisa kembali ke rumah dengan cepat. Ia segera menuju kamar sang kembaran. Melempar plastik belanjaannya kepada Chseyoung yang kini sedang berbaring di kasur.

"Lisa---Eoh? Igeo?" Mulainya Chaeyoung hendak marah karena Lisa melemparkan sesuatu. Namun ketika melihat isinya, amarah itu seketika menguap entah kemana.

Ia pikir, Lisa tidak peduli lagi padanya karena saat marah tadi Lisa tidak mengejarnya dan meminta maaf. Ternyata, ada hal manis lain yang adik kembarnya itu siapkan.

HomeМесто, где живут истории. Откройте их для себя