51. Cactus

3.6K 721 162
                                    

Sepanjang perjalanan pulang, Lisa tertidur dengan berada di dekapan Jisoo. Bahkan ketika sampai rumah dan digendong oleh seorang penjaga menuju kamarnya, Lisa sama sekali tidak terbangun.

Anak itu benar-benar lelah, dan hal itu mampu menyadarkan Jennie jika adiknya memang sudah berbeda. Perlahan, perubahan itu mulai terlihat. Dari yang dahulu Lisa masih mampu bermain hingga tengah malam, namun kini bahkan Lisa sudah sangat kelelahan walaupun waktu belum mencapai jam 8 malam.

Setelah menggantikan pakaian Lisa, Jennie menyuruh Chaeyoung untuk membersihkan diri. Sedangkan dirinya masih enggan pergi dari kamar itu.

"Lisa mengoleksi kaktus? Kenapa aku baru sadar?" Jisoo sebenarnya sudah beberapa kali masuk ke kamar Lisa. Namun dia baru menyadari ada tanaman kaktur di jendela kamar adik bungsunya.

"Itu hadiah ulang tahun dariku." Jawaban Jennie membuat dahi Jisoo mengerut. Apakah hanya dia yang beranggapan Jennie aneh karena memberikan hadiah ulang tahun berupa tanaman berduri itu?

"Unnie, kau tahu jika habitat kaktus adalah di gurun pasir kan?" Jisoo mengangguk saja.

"Mereka adalah tanaman yang bisa hidup di daerah seperti itu. Pertahanan mereka sangat kuat entah seberapa panasnya disana, dan mereka bisa tetap hidup walau tanpa siraman air." Kali ini Jisoo mulai paham, jika tujuan Jennie memberikan kaktus pada Lisa bukanlah hanya sekedar hadiah.

"Aku ingin Lisa seperti itu." Jennie perlahan mengusap wajah adiknya yang tertidur damai.

Bagi sebagian orang beranggapan, bahwa hadiah ulang tahun seseorang haruslah berkesan dan mahal. Jennie memang memberikan itu untuk Chaeyoung. Tapi untuk Lisa, Jennie memiliki pemikiran yang berbeda.

Bukan karena Lisa sudah memiliki uang sendiri untuk mmebeli barang keinginannya, namun Jennie ingin memberikan Lisa sesuatu yang lebih memiliki arti.

Kaktus adalah tumbuhan luar biasa. Ketika tumbuhan lain tidak diberikan air, mereka akan mati. Tapi untuk kaktus, bahkan bisa bertahan hidup di sebuah gurun pasir yang amat panas.

Jennie ingin Lisa mengetahui makna tumbuhan itu dan menjadi kuat seperti Kaktus. Hingga dia tak akan memiliki pikiran untuk menyerah dengan keadaannya.

Sudah lima tahun berlalu Jennie selalu memberikan hadiah tanaman Kaktus. Dimana hadiah itu di mulai saat ulang tahun Lisa yang pertama kali bersama kankernya.

"Dia memang tangguh seperti Kaktus ini, Jennie-ya." Jisoo kini sudah berada di samping Jennie. Mengusap kepala adiknya penuh sayang.

"Tidak hanya Lisa, kau juga." Jennie beralih menatap Jisoo.

Bertahan selama 5 tahun dengan kanker di tubuhnya bukanlah hal yang mudah. Jika tidak ada dukungan dari orang-orang di sekitarnya, Lisa mungkin sulit melakukan itu.

Sosok Jennie pun menjadi yang paling dominan. Dia merawat Lisa dengan baik, dan bahkan dia rela membuatkan makan siang untuk Lisa setiap hari walau dirinya sangat sibuk di kampus.

Dia selalu memastikan kebutuhan Lisa terpenuhi, dan di tengah itu dia pun tidak meninggalkan perannya sebagai kakak untuk Chaeyoung. Jennie menjaga kedua adiknya dengan baik selama ini. Jennie tampak lebih tangguh dibandingkan kaktus-kaktus itu.

"Selama ini, kau selalu berperan sebagai anak sulung sebelum aku datang. Kau bisa menjadi pahlawan untuk kedua adikmu." Sesungguhnya, Jisoo merasa sangat kagum dengan Jennie setelah mengetahui banyak hal tentang keluarga mereka.

"Terima kasih sudah mengisi kekosongan posisiku selama ini. Kau melakukannya dengan sangat baik." Tidak tahu mengapa, ucapan Jisoo membuatnya sangat sedih. Dia memilih menangis dalam diam sembari memeluk perut kakaknya.

HomeWhere stories live. Discover now