"Happiness is just a temporary thing when missery is last forever."
"Nothing last forever, darl."
"But missery last for a very long time in my case."
"Then it's a temporary thing too, right? It doesn't last forever."
"Iya dah. Ngalah aja sama yang tua."
Dari ekor mata si gadis, ia dapat melihat pemuda di sebelahnya mengembangkan senyum lebar. Tapi entah kenapa rasanya terlalu tidak familiar.
"Nggak ada yang kekal selain Tuhan, Swastamita. Meski lo udah terlalu lama menderita tapi itu ga berarti lo bakal menderita selamanya. Tuhan udah punya porsi sendiri buat lo."
Semenjak hari itu, Mita yang hampir meruntuhkan prinsipnya kembali tersadar. Bahwasanya sesungguhnya memang tak ada yang abadi di dunia ini selain Tuhan.
Sementara Genta sendiri berkata demikian because he really meant it. Presensinya di hidup Mita juga tak akan bertahan lama.
Genta janji ia akan langsung pergi begitu misinya selesai. Tapi ia jadi tak yakin setelah sekian banyak waktu telah habis ia lalui dengan gadis di sebelahnya ini.
Ya, karena sejatinya niat Genta memang untuk singgah. Bukan menetap. Jadi ia tetap harus pergi. Ia tak bisa tinggal.
∞
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent
Fiksi Umum❝In case you forgot that nothing last forever in this cruel yet beautiful world.❞ Cuma soal Genta yang terperangkap dan berakhir termakan oleh rencana balas dendamnya sendiri. Cuma soal Aaron yang harus menata masa depan dan mempertahankan apa yang...